Bangka Barat, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan sejumlah strategi untuk membangun daerah dalam jangka waktu lima tahun ke depan guna mewujudkan Bangka Barat Bermartabat (akronim dari berkeadilan, makmur, tangguh dan bersahabat).
"Kami ingin mewujudkan Bangka Barat menjadi daerah yang berdaya saing, memiliki masyarakat yang cerdas, inovatif dan religius,” kata Bupati Bangka Barat Markus di Mentok, Selasa.
Menurut dia, daerah yang dapat memakmurkan masyarakat dengan dukungan potensi sumber daya yang dimiliki dan ketersediaan infrastruktur yang memadai, serta tangguh menghadapi persaingan dunia.
Dalam mewujudkan cita-cita tersebut diterjemahkan melalui lima visi yang diusung, yaitu pertama mempercepat pembangunan infrastruktur dan pariwisata melalui perbaikan jalan, pengembangan rumah sakit, lembaga pendidikan, terminal, pengembangan pariwisata sejarah serta kelautan maupun penataan daerah.
Kedua, meningkatkan investasi dan ekonomi kreatif UKM guna menciptakan lapangan pekerjaan serta kesejahteraan masyarakat, selanjutnya, mewujudkan sumber daya manusia cerdas, berkualitas, kreatif dan berdaya saing tinggi.
Visi keempat, melahirkan masyarakat religius, sehat, bahagia, berbudaya, produktif dan peduli terhadap lingkungan dan yang terakhir mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel dengan kepemimpinan yang kolaboratif dan inovatif.
"Ini akan kita tuangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangka Barat 2025-2030, yang nanti akan menjabarkan secara detail tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan pembangunan serta program prioritas pembangunan daerah dalam lima tahun ke depan," katanya.
RPJMD akan menjadi pedoman dalam menjalankan roda penyelenggaraan pembangunan daerah selama lima tahun, untuk itu dia mengajak seluruh pihak berkontribusi dalam sumbang saran dan masukan dalam proses penyusunan RPJMD.
Keberhasilan roda penyelenggaraan pemerintahan daerah tidak dapat ditentukan pihak eksekutif saja, namun perlu dukungan seluruh pihak di dalam merumuskan, menjalankan dan mengevaluasi pembangunan secara bersama-sama, dengan tujuan untuk kemakmuran masyarakat.
Ia mengatakan, Kabupaten Bangka Barat memiliki sumber daya yang potensial untuk dapat dikelola secara bijak dan berwawasan lingkungan.
"Di usia 22 tahun ini, Kabupaten Bangka Barat tidak hanya dipandang sebagai daerah yang baru ingin berkembang, namun sebenarnya telah memasuki kategori daerah yang telah kuat dalam menjalankan pembangunan daerah. Namun kami paham dalam pelaksanaan pembangunan tidak mudah karena banyak tantangan dan kendala," katanya.
Tantangan dan kendala tersebut mulai dari keterbatasan anggaran, sumber daya manusia yang belum berdaya saing, keterbatasan infrastruktur, reformasi birokrasi yang belum optimal.
"Kami sadar kondisi pembangunan daerah perlu dibenahi, untuk itu kita perlu dukungan seluruh pemangku kepentingan dalam proses pembangunan agar mampu menghasilkan perencanaan yang sistematis, holistik dan integratif," katanya.
Pada era globalisasi yang penuh dengan kompleksitas dan tantangan ini dibutuhkan kolaborasi yang baik untuk mencapai tujuan bersama dalam berbagai bidang, mulai dari pembangunan ekonomi, sosial hingga lingkungan.
Kolaborasi dari berbagai pihak dengan keahlian dan perspektif yang berbeda menjadi hal penting, salah satunya dengan pembangunan konsep pentahelik, dengan melibatkan lima elemen kunci, yaitu pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas dan media.
"Jika lima elemen ini bekerja sama dengan memanfaatkan kekuatan dan sumber daya masing-masing kami optimistis tujuan itu akan tercapai," katanya.
Konsep pentahelik ini menawarkan solusi inovatif untuk berbagai permasalahan dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya dari berbagai pihak sehingga memungkinkan untuk mencapai solusi efektif, efisien dan berkelanjutan.
"Untuk itu kami mengajak semua, terutama Forkopimda, DPRD, OPD, camat, kepala desa, instansi vertikal dan masyarakat untuk selalu mengacu pada pedoman-pedoman yang ada," katanya.
Dengan kerja sama terpadu dan kesinambungan diharapkan dapat menjalankan pembangunan daerah yang menyeluruh, terencana, integratif, berkelanjutan dengan melihat kebutuhan dan pencapaian seimbang antara nilai-nilai spiritual dengan material.
"Untuk kesejahteraan bersama, mari kita hilangkan rasa egois di antara kita karena keberhasilan pembangunan menjadi tanggung jawab bersama," katanya.
Visi Bangka Barat Bermartabat ini disampaikan Bupati Bangka Barat Markus pada pidato perdana dalam Rapat Paripurna yang digelar di Gedung Mahligai Betason Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Bangka Barat.
Penyampaian pidato perdana ini dilaksanakan satu rangkaian setelah seminggu lalu pasangan Markus-Yus Derahman dilantik Gubernur Babel menjadi Bupati-Wakil Bupati Bangka Barat periode 2025-2030.
Pemkab Bangka Barat siapkan sejumlah strategi pembangunan daerah
Selasa, 10 Juni 2025 22:02 WIB
