Pangkalpinang (ANTARA) - Penenggelaman artificial reef yang dilakukan PT Timah di Perairan Tanjung Labu Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah berdampak terhadap hasil tangkapan ikan nelayan di daerah itu.
"Alhamdulillah, keberadaan artificial reef di Perairan Tanjung Kubu telah berhasil mengundang berbagai jenis ikan karang dan cumi – cumi," kata Departement Head Corporate Communication PT Timah Anggi Siahaan di Pangkalpinang. Senin.
Ia mengatakan PT Timah Tbk bersama Pemkab Bangka Selatan dan Persatuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kemarin telah melakukan monitoring artificial reef dan hasilnya rumah ikan buatan tersebut sudah ditumbuhi terumbu karang, sehingga berbagai jenis ikan berada di sekitar rumpon seperti kakap merah, jarang gigi, seminyak, lempis dan cumi.
"Penenggelaman artificial reef ini untuk membuat habitat baru bagi biota laut telah menunjukkan hasil positif. Dimana artificial reef telah ditempeli banyak karang alami," katanya.
Salah seorang nelayan Tanjung Kubu yang terlibat dalam kegiatan monitoring Rispandi mengatakan bahwa keberadaan artificial reef di perairan Tanjung Kubu telah berhasil mengundang berbagai jenis ikan karang dan cumi – cumi.
“Banyak manfaat yang dirasakan nelayan, karena sudah tidak perlu jauh lagi melaut karena ikan-ikan sudah ngumpul di fish shelter. Tadi juga tidak terlalu jauh jarak dari pantai dan tidak lama umpan pancing sudah dimakan ikan,” katanya.
Ia mengatakan dengan adanya fish shelter ini, selain nelayan bisa lebih dekat untuk melaut juga meningkatkan hasil tangkapan ikan, apalagi ikan-ikan yang didapatkan bernilai ekonomis tinggi.
“Sebelumnya nelayan memperoleh hasil tangkapan berangkat subuh pulang sore penghasilan hanya 10 kilogram saja dan sekarang sehari bisa 50 kilogram hasil tangkapan. Ya itu tadi ikannya ikan super, seminyak, jarang gigi, kakap merah apalagi saat ini sedang musim cumi, malam – malam banyak cumi berada di sekitar fish shelter," katanya.