Jakarta (ANTARA) - Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah dan salah satu dari empat bulan suci dalam Islam, dikenal dengan nuansa penuh kesucian, renungan, dan ibadah mendalam. Momentum ini menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memperbanyak amal kebaikan.
Berikut merupakan amalan sunnah yang dianjurkan dilakukan oleh umat Muslim saat menyambut dan menjalankan ibadah di bulan Muharram. Amalan-amalan ini diyakini membawa keberkahan dan pahala besar jika dilakukan dengan niat tulus dan ikhlas.
7 amalan yang dianjurkan saat bulan Muharram
1. Puasa sunnah: Tasu’a dan Asyura
Puasa pada tanggal 9 (Tasu’a) dan 10 Muharram (Asyura) menjadi amalan utama di bulan ini. Rasulullah SAW bersabda bahwa “puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram”.
• Puasa Asyura (10 Muharram): Diutamakan karena Rasulullah SAW bersabda puasa ini dapat menghapus dosa setahun lalu.
• Puasa Tasu’a (9 Muharram): Dianjurkan untuk membedakan dari puasa kaum Yahudi dan sunnah Nabi SAW.
2. Perbanyak shalat sunnah dan qiyam
Menurut hadis, setelah Ramadan, shalat malam (tahajjud) adalah shalat paling utama, dan di bulan Muharram keutamaannya meningkat. Shalat sunnah seperti rawatib, dhuha, tahajjud, dan salat mutlak malam sangat dianjurkan di awal bulan dan terutama pada malam-malam atau di malam Asyura.
3. Membaca Al Quran, dzikir, dan doa
Muharram adalah momentum untuk memperbanyak tafakur Al Quran dan memperkuat dzikir seperti tasbih, tahmid, takbir, istighfar, serta membaca doa awal tahun Hijriah.
4. Bertaubat dan muhasabah
Bulan pertama Hijriah ini menjadi momentum tepat untuk introspeksi diri dan taubat, sesuai QS. Al-Baqarah ayat 222 yang menegaskan bahwa Allah mencintai taubat.
5. Sedekah dan santunan
Sedekah selama Muharram sangat dianjurkan, apalagi pada Hari Asyura. Hadis menyebutkan sedekah pada hari tersebut bagaikan sedekah selama setahun. Selain itu, menyantuni anak yatim di Asyura memiliki keutamaan luar biasa, dengan ganjaran naiknya derajat untuk setiap helai rambut yatim yang disentuh.
6. Mempererat silaturahmi
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa memperluas nafkah dan pergaulan dekat keluarga pada Asyura akan dilimpahi rezeki sepanjang tahun . Menyambung silaturahmi juga diyakini dapat melapangkan rezeki dan memperpanjang umur.
7. Khutbah dan kajian khusus
Masjid dan lembaga keagamaan sering menggelar pengajian dan tausiyah untuk menyemarakkan bulan suci ini, memperdalam pemahaman sejarah serta nilai spiritual Muharram.
Dengan menjalankan amalan-amalan ini secara konsisten dan ikhlas, umat Muslim memperkuat diri secara spiritual, meningkatkan keimanan, serta meraih keberkahan di awal tahun Hijriah. Amalan tersebut menjadi sarana introspeksi diri dan memperbaiki kualitas ibadah kepada Allah SWT.
Semoga amalan-amalan mulia ini menjadi penyemangat bagi seluruh umat Muslim dalam menyambut tahun baru Hijriah 1447 H dengan lebih taqwa dan bermanfaat bagi sesama. Momentum ini dapat dijadikan awal yang baik untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan penuh kebaikan.