Jakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan
kehormatan Parlemen Republik Korea Selatan di Istana Merdeka Jakarta,
Kamis.
Presiden menyambut kedatangan Ketua Parlemen Korea Selatan
Chung Sye-kyun dan 10 anggota parlemen Korea Selatan lainnya di Ruang
Krendensial Istana Merdeka.
Didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Sekretaris
Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Presiden kemudian
mengajak delegasi Parlemen Korea Selatan menuju ke Ruang Utama Istana
Merdeka untuk melakukan dialog.
Chung Sye-kyun mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara
mitra strategis Korea Selatan sejak membuka hubungan diplomatik pada
1973.
"Indonesia merupakan negara besar di ASEAN, tidak hanya itu, juga
merupakan salah satu kekuatan di dunia, sehingga Korea sangat
memperhatikan Indonesia dan saya yakin hubungan kedua negara ini akan
menguat," kata Chung Sye-kyun.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
mengungkapkan bahwa selama pertemuan Presiden mengatakan bahwa Korea
Selatan juga merupakan mitra strategis bagi Indonesia.
"Presiden
juga menyampaikan tren agak menurun bidang perdagangan dan investasi,
namun jumlahnya masih besar. Kita menyadari, hal ini karena perekonomian
dunia yang masih belum pulih," katanya.
Oleh karena itu, Retno mengatakan, Presiden berharap Parlemen Korea
Selatan mendukung peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi
antara kedua negara.
Parlemen Korea Selatan, menurut Retno, menyatakan akan selalu
mendukung kerja sama bidang perdagangan dan investasi antara kedua
negara.
"Dan juga menyampaikan, selain bidang perdagangan dan investasi,
dukungan lain juga akan disampaikan untuk lebih mendekatkan hubungan
kedua negara," katanya.
Berita Terkait
Jokowi soal Kaesang ke KPK: Semua sama di mata hukum
18 September 2024 11:20
Jokowi bantah buka ekspor pasir laut, yang dibuka ekspor sedimen
17 September 2024 12:54
Jokowi ajak masyarakat jadikan kehidupan Rasulullah inspirasi kebaikan
16 September 2024 11:40
Ajudan unggah video tribute Jokowi selama menjabat sebagai presiden
14 September 2024 20:52
Presiden: ada 493 bidang tanah di IKN siap ditawarkan ke investor
13 September 2024 17:10
Presiden Jokowi akui ingin mendarat di Bandara Nusantara IKN
13 September 2024 15:50
Jokowi minta tak ada "riak-riak" sampai pemerintahan baru terbentuk
13 September 2024 10:16