Bangka Barat, Babel (ANTARA) - Kepolisian Resor Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan penyelidikan atas kejadian kecelakaan kerja yang terjadi di lokasi tambang bijih timah di Kecamatan Tempilang yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Hari ini kita langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan olah kejadian perkara, evakuasi korban, dan mengumpulkan bukti-bukti awal dan keterangan saksi di lapangan," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Bangka Barat AKP Fajar Riansyah di Mentok, Jumat.
Ia mengatakan tim tersebut ke lokasi untuk melakukan penyelidikan pada kejadian kecelakaan kerja di lokasi tambang bijih timah yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan satu orang belum ditemukan yang terjadi hari ini sekitar pukul 13.00 WIB di lokasi tambang rakyat TK 2367 Lembah Jambu, Desa Sinarsurya, Tempilang.
Saat mendapatkan informasi tersebut, tim Polsek Tempilang langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, evakuasi korban, serta mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di lapangan.
Evakuasi korban yang tertimpa tanah longsor dilakukan bersama tim SAR dan warga, dua orang korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, yaitu Ferdi warga Desa Tempilang dan Dandi warga Desa Airlintang. sedangkan korban Asmadi, warga Desa Bentengkota hingga kini belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian.
Polres Bangka Barat, kata dia, sedang mendalami kejadian untuk mengungkap unsur kelalaian dan aspek keselamatan kerja di lokasi tambang.
Oleh karena itu, pihaknya akan memanggil pihak-pihak terkait dalam pengelolaan tambang tersebut guna dimintai keterangan lebih lanjut, khususnya terkait aspek keselamatan kerja di lokasi tambang rakyat.
"Keselamatan kerja adalah hal mutlak dalam kegiatan pertambangan. Jika ditemukan adanya unsur kelalaian atau pelanggaran hukum, kami tidak akan ragu untuk menindaklanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku," ujarnya.
Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya mengimbau para pekerja tambang agar lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan dalam bekerja, serta mengikuti prosedur sesuai standar operasional dalam aktivitas penambangan.
“Kami akan melakukan pemanggilan terhadap pemilik tambang maupun pihak-pihak yang terlibat dalam pengoperasian tambang tersebut. Fokus kami adalah mendalami bagaimana standar keselamatan kerja diterapkan di lapangan. Ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang," katanya.
Polres Bangka Barat akan mengawal proses investigasi ini secara transparan dan profesional, serta memastikan tidak ada pihak yang luput dari tanggung jawab hukum jika terbukti lalai.
Kejadian tersebut berawal pada saat sejumlah pekerja tambang dan operator alat berat tengah melakukan aktivitas penambangan. Tanah tinggi di depan alat berat tiba-tiba longsor dan menimbun dua orang pekerja. Beberapa menit kemudian, longsor susulan terjadi, menyebabkan operator alat berat terlempar dan ikut tanah bercampur pasir.
