Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani mempercepat penyelesaian masalah administrasi lahan yang akan digunakan untuk investasi perkebunan kelapa di Kabupaten Belitung, guna meningkatkan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
“Percepatan penyelesaian administrasi lahan sangat penting untuk bisa merealisasikan masuknya investasi kelapa di daerah ini," kata Hidayat Arsani di Belitung, Kamis.
Ia mengatakan dalam mempercepat penyelesaian administrasi lahan untuk investasi kelapa ini, dia telah melakukan pertemuan dengan sejumlah Kelompok Hutan Sosial (KHS) di Belitung.
"Pertemuan kali ini membahas administrasi penyerahan lahan kepada kelompok, karena investor ingin segera merealisasikan membangun pabrik," katanya.
Ia menyatakan rapat pertemuan dengan KHS ketiga kali ini seharusnya sudah memasuki tahap survei lapangan percontohan perkebunan kelapa di Selat Nasik Belitung seluas 6.000 hektare. Namun karena administrasi lahan belum rampung, pemerintah daerah bersama KHS perlu menindaklanjuti kembali dengan sejumlah dokumen segera disiapkan.
“Lahan ini merupakan lahan negara yang sudah memiliki izin HTR (Hutan Tanaman Rakyat), tapi belum digarap," katanya.
Menurut dia, dengan adanya program investasi kelapa ini, lahan tidur tersebut bisa kembali diaktifkan dan masyarakat akan mendapat keuntungan 20 persen sekaligus diberdayakan untuk bekerja di lahan tersebut.
"Sebagai tahap awal, pemerintah merencanakan percontohan lahan kelapa di Selat Nasik seluas 6.000 hektare. Namun sebenarnya investor ini menginginkan lahan minimal 32.000 hektare," katanya.
