Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) fokus pengembangan pendidikan berbasis vokasi di sekolah kejuruan, guna menciptakan tamatan SMK siap kerja yang berdaya saing di pasar global.
"Penerapan vokasi di seluruh SMK diarahkan menjadi leading sector (sektor pemimpin) pendidikan vokasi di tingkat SMP dan SMU," kata Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Babel Saipul Bakhri di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan jumlah total SMK di Provinsi Kepulauan Babel sebanyak 54 sekolah tersebar di kabupaten/kota dengan rincian Kota Pangkalpinang 9 unit, Kabupaten Bangka 11 unit, Bangka Barat 8 unit, Bangka Tengah 5 unit sekolah.
Selanjutkan jumlah SMK di Kabupaten Bangka Selatan sebanyak 7 unit, Belitung 7 unit dan Belitung Timur 7 unit sekolah.
"Selama ini penerapan pendidikan berbasis vokasi di sekolah kejuruan ini berjalan dengan baik, namun ada beberapa hal yang harus ditingkatkan khsusus SMK yang baru berdiri," ujarnya.
Ia mengatakan SMK negeri dan swasta yang baru berdiri harus dibenahi terutama sarana dan prasana pendukung pendidikan. Misalnya peralatan dan ruang praktek siswa meningkatkan keahlian.
"Saat ini peralatan dan ruang praktek di sekolah-sekolah berdiri ini masih minim dan perlu waktu untuk pembenahan dan peningkatan sarana dan prasana pendukung pendidikan vokasi itu," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Lembaga Serifikasi Profesi (LSP) di SMK yang masih minim sebagai pengakuan kompentensi siswa di dunia usaha nasional dan ASEAN dan Asia.
"Dari 54 SMK yang baru mendirikan LSP baru tiga sekolah di Kabupaten Bangka, Bangka Selatan, Belitung dan ditargetkan tahun ini minimal SMK di masing-masing kabupaten/kota memiliki LSP," ujarnya.
Menurut dia pengembangan pendidikan berbasis vokasi ini untuk menjawab kebutuhan pasar, sekaligus menghadapi era kompetisi dunia usaha, kerja pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Mudah-mudahan dengan pengembangan pendidikan vokasi dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia yang berdaya saing menghadapi pasar global ini," ujarnya.