Pangkalpinang (ANTARA) - Majelis Kerapatan Adat Negeri (MKAN) Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mendorong pemerintah daerah untuk membina perajin alat musik dambus guna melestarikan musik tradisional daerah itu.
"Saat ini perajin alat musik dambus semakin berkurang, sehingga dapat mengancam pelestarian musik tradisional ini," kata Ketua Harian MKAN Kota Pangkalpinang Datuk Randindo Arsalim di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan pembinaan kepada perajin dan seniman dambus ini sangat penting dalam melestarikan dan memasyarakatkan musik tradisional di kalangan generasi muda di daerah ini.
"Hasil kerajinan alat musik dambus ini sudah berkurang, karena tidak ada yang meminatinya, sehingga perlu langkah-langkah dari pemerintah daerah agar musik tradisional ini tetap lestari," katanya.
Baca juga: MKAN hadirkan dambus di Bandara Depati Amir Pangkalpinang
Baca juga: Dambus masuk sekolah Pangkalpinang lestarikan budaya lokal
Ia menyatakan minat masyarakat untuk membeli alat musik dambus kurang, karena harganya yang tinggi. Misalnya, harga gitar dambus paling murah mencapai Rp2 juta.
"Gitar dambus daerah ini memiliki ciri khas, yaitu di ujung gitar harus berukiran kepala rusa atau pelanduk dan pengerjaannya dilakukan secara manual," katanya.
Menurut dia, para perajin gitar dambus ini hanya orang-orang tertentu saja yang mampu membuat alat musik tradisional ini, karena tingkat kesulitan yang tinggi dan membutuhkan keahlian untuk membuat alat musik ini.
"Saat ini hanya orang-orang tertentu saja yang membeli gitar dambus ini, sementara masyarakat umum lainnya jarang sekali," kata Datuk Randindo Arsalim yang juga seniman dambus di Kota Pangkalpinang.
