Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berkomitmen menekan angka stunting melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), dengan menyalurkan bantuan bahan pangan bergizi kepada keluarga berisiko stunting.
Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Senin, mengatakan program tersebut merupakan langkah preventif untuk memastikan anak-anak dan ibu hamil memperoleh asupan gizi yang cukup.
“Sesuai hasil pemeriksaan dan data di lapangan, terdapat warga yang berisiko stunting. Karena itu kami bersama Baznas melakukan pencegahan dengan memberikan bantuan langsung,” kata Algafry.
Ia menjelaskan bantuan kebutuhan pokok akan disalurkan selama tiga bulan dengan pemantauan berkala terhadap perkembangan gizi penerima.
“Kami menggunakan metode jemput bola agar kondisi keluarga penerima dapat terpantau langsung dan intervensi gizi bisa lebih tepat,” ujarnya.
Program genting, kata dia, merupakan inisiatif pemerintah daerah bekerja sama dengan Baznas untuk membantu keluarga yang teridentifikasi berisiko stunting, seperti ibu hamil, balita, dan anak di bawah lima tahun.
Program ini dilaksanakan selama tiga bulan dengan pola “orang tua asuh”, di mana pemerintah dan Baznas menjadi pendamping bagi keluarga penerima manfaat.
"Selain bantuan pangan bergizi, keluarga juga mendapatkan edukasi gizi, pemantauan kesehatan, dan pendampingan tumbuh kembang anak," kata Algafry.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bangka Tengah, Wiwik Susanti, menambahkan program Genting akan dievaluasi setiap bulan untuk mengukur efektivitasnya.
“Kami berharap dalam tiga bulan ke depan terjadi perubahan positif terhadap anak-anak dan ibu hamil berisiko stunting,” katanya.
Pada tahap awal, bantuan disalurkan secara simbolis kepada empat keluarga di Kecamatan Sungaiselan.
"Total penerima sebanyak 25 keluarga yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Sungaiselan, Simpang Katis, dan Namang," kata Wiwik.
