Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VII DPR RI Kaisar Abu Hanifah menyebut pengembangan pariwisata berbasis masyarakat perlu diperkuat untuk menggerakkan ekonomi daerah.
"Saya ingin ke depan, banyak orang yang terlibat menjadi penggerak sektor pariwisata. Kita harus membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang aktif menggerakkan potensi wisata di daerah masing-masing," ujar Kaisar saat membuka acara Bimbingan Teknis Pengembangan Event Nasional Berbasis Wisata Alam dan Petualangan, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu.
Dia menyebut sektor pariwisata yang mencatat perputaran uang hingga Rp300 triliun pada 2024 memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan melalui keterlibatan langsung warga di daerah.
Menurutnya, pelibatan masyarakat sangat penting agar manfaat ekonomi dari sektor pariwisata dapat dirasakan secara merata.
"Sektor pariwisata adalah sektor strategis, di mana perputaran uang di dalamnya sangat banyak. Banyak cara untuk menghasilkan uang dari sini," ujar dia.
Komisi VII, dipastikan Kaisar, berkomitmen mendukung pengembangan pariwisata, baik dari sisi kebijakan, anggaran, maupun pengawasan di DPR RI, demi memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan mencapai 8 persen.
Sementara itu, Asisten Deputi Event Nasional Kementerian Pariwisata Ni Komang Ayu Astiti menilai pemberdayaan masyarakat menjadi kunci dalam pengembangan event wisata berbasis alam dan petualangan.
Menurutnya, daerah seperti Sleman memiliki potensi besar untuk menghadirkan atraksi wisata yang mampu menarik minat wisatawan sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar.
"Kita punya warisan budaya seperti candi-candi peninggalan nenek moyang yang sudah punya brand kuat. Sekarang tinggal bagaimana kita menyiapkan aktivitas pendukung agar wisatawan betah lebih lama," kata Ni Komang.
Ia mencontohkan kegiatan seperti "trail run" mengelilingi kawasan candi sebagai atraksi kekinian yang dapat dikembangkan lebih luas.
Dengan begitu, wisatawan akan memiliki lebih banyak alasan untuk menetap lebih lama dan meningkatkan aktivitas ekonomi lokal, termasuk kuliner dan kerajinan.
"Bali dan Yogya adalah dua destinasi utama yang kita harapkan bisa menyerap kunjungan wisatawan dalam jumlah besar," ujar dia.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Kus Hendarto menyambut baik sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat sektor pariwisata.
Ia menilai potensi alam dan budaya di Sleman dapat menjadi sumber kesejahteraan masyarakat jika dikelola secara berkelanjutan.
"Kita punya kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Tinggal bagaimana menjadikannya sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. Salah satunya dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata," ujarnya lagi.
Kus juga menegaskan perlunya promosi intensif dan pengembangan atraksi yang sesuai dengan potensi lokal, agar wisatawan dengan daya beli tinggi mau berbelanja dan berlama-lama di Sleman.
