Aliran massa yang berdatangan menyebabkan kepadatan di pintu masuk Istiqlal.
Cuaca di Jakarta Pusat hingga Sabtu dini hari terpantau hujan, namun hal tersebut tidak menyurutkan aliran massa yang mulai berdatangan sejak Jumat (10/2) petang.
"Ini sudah mulai ramai selepas maghrib, akses pintu yang dibuka sementara masih pintu masuk depan Gereja Katedral," kata petugas parkir Masjid Istiqlal, M Fahmi, ditemui di lokasi.
Selain dipadati massa yang akan mengikuti aksi 112, kawasan Istiqlal juga dipenuhi oleh pedagang makanan, perlengkapan shalat, alas kaki, jas hujan, dan lain-lain.
Forum Umat Islam (FUI) menginisiasi shalat subuh bersama pada 11 Februari 2017. Kegiatan tersebut hanya akan diselenggarakan di Masjid Istiqlal.
Sebelumnya, pada Kamis malam (9/2), imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, yang juga tergabung dalam FUI, melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto yang menyepakati aksi 112 hanya dilakukan di lingkungan Istiqlal.
(Baca: Menkopolhukam: ormas sepakat dukung pilkada kondusif)
Rizieq juga membatalkan aksi pengerahan massa untuk turun ke jalan, yang rencananya dimulai dari Monumen Nasional menuju Bundaran Hotel Indonesia.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir mengungkapkan aksi 112 akan dilaksanakan dengan menggelar salat subuh berjamaah dilanjutkan dengan tausiah nasional.
Terkait hal itu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengingatkan massa peserta aksi 112 untuk mematuhi kesepakatan bahwa kegiatan itu dikonsentrasikan di Istiqlal untuk ibadah.
Tito juga menekankan, meskipun kegiatan tersebut akan diikuti sejumlah kelompok massa dari luar Jakarta, namun tetap harus mengikuti kesepakatan.
Untuk menjaga keamanan dan ketertiban aksi 112 tersebut, pihak berwenang akan mengerahkan 28.150 personel, yang terdiri atas 23.450 personel Polda Metro Jaya dan 4.700 personel Kodam Jaya.
Rizieq juga membatalkan aksi pengerahan massa untuk turun ke jalan, yang rencananya dimulai dari Monumen Nasional menuju Bundaran Hotel Indonesia.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir mengungkapkan aksi 112 akan dilaksanakan dengan menggelar salat subuh berjamaah dilanjutkan dengan tausiah nasional.
Terkait hal itu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengingatkan massa peserta aksi 112 untuk mematuhi kesepakatan bahwa kegiatan itu dikonsentrasikan di Istiqlal untuk ibadah.
Tito juga menekankan, meskipun kegiatan tersebut akan diikuti sejumlah kelompok massa dari luar Jakarta, namun tetap harus mengikuti kesepakatan.
Untuk menjaga keamanan dan ketertiban aksi 112 tersebut, pihak berwenang akan mengerahkan 28.150 personel, yang terdiri atas 23.450 personel Polda Metro Jaya dan 4.700 personel Kodam Jaya.