Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mengusulkan 23 program untuk mendukung pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) tahun 2026.
Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi di Koba, Rabu, mengatakan program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan 3.790 nelayan di 23 desa pesisir.
Sebanyak 23 program telah diusulkan, meliputi pembangunan gapura, tambatan perahu, shelter pendaratan ikan, gudang beku portabel, bengkel mesin kapal, sentra kuliner, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), taman lanskap, balai nelayan, hingga kios pemasaran ikan.
Pengelolaan KNMP, kata dia, juga melibatkan Koperasi Merah Putih serta investor, termasuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN).
“Dengan adanya SPBUN, nelayan akan lebih mudah memperoleh bahan bakar untuk melaut,” ujarnya.
Menurut Imam, pembangunan KNMP tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada penguatan ekonomi masyarakat pesisir melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pengelolaan hasil laut yang lebih modern.
Program ini dirancang agar nelayan tidak hanya menjadi penangkap ikan, tetapi juga mampu mengelola dan memasarkan produknya secara mandiri.
“Melalui KNMP, kami ingin mendorong transformasi nelayan menjadi pelaku usaha perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan. Nantinya akan ada pelatihan pengolahan hasil laut, manajemen usaha, serta pemasaran digital,” katanya.
Ia menjelaskan, seluruh usulan program tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing desa pesisir agar manfaatnya lebih tepat sasaran.
Pemerintah daerah juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam proses perencanaan dan pembiayaan kegiatan tersebut.
“KNMP merupakan program strategis nasional yang bertujuan memperkuat ketahanan ekonomi nelayan dan pemerataan pembangunan sektor kelautan di daerah. Kami berharap Bangka Tengah menjadi salah satu contoh keberhasilan penerapan program ini di tingkat provinsi,” ujar Imam.
