Pangkalpinang (Antara Babel) - Sebanyak 530 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) melaksanakan Pelatihan Kerja Lapangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk melakukan pencacahan di 140 desa dan kelurahan di provinsi kepulauan itu.
"Babel cocok untuk mahasiswa melakukan multipurpose survei, studi kemiskinan dan pemerataan pendapatan yang sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo," kata Kepala BPS Suharyanto usai melepas 530 mahasiswa STIS untuk PKL di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, STIS adalah perguruan tinggi kedinasan yang ada di lingkungan BPS dan dibentuk untuk mencetak statistisi handal dan berkualitas dalam membangun negara. Setiap tahun STIS menerima lebih dari 500 lulusan SMA dari 34 Provinsi se-Indonesia.
"Lulusan STIS menjadi aset utama BPS yang akan disebarkan ke 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota untuk membantu pemerintah daerah bekerja mengumpulkan data statistik yang akurat dan berkualitas," ujarnya.
Menurut dia, selama melaksanakan PKL, para mahasiswa dituntut mengimplementasikan materi pembelajaran yang selama ini mereka dapat ke kehidupan nyata dalam bentuk miniatur yang dimulai dari perencanaan, quesioner, membuat metodologi, mengolah data hingga menganalisis data tersebut untuk dipresentasikan hasilnya di tingkat nasional.
"Mahasiswa-mahasiswi PKL kita akan melakukan pencacahan data pemerataan dan kemiskinan dengan pendekatan langsung ke masyarakat. Melalui pendekatan subjektif dan modal sosial mereka akan bersosialisasi langsung dengan responden dan menyesuaikan diri bersama lingkungan," ujarnya.
Ia mengatakan, pengumpulan data dilakukan selama dua minggu terhitung 21 Februari hingga 3 Maret 2017. Mereka akan mengumpulkan data kemiskinan dari segala sudut, tingkat kabupaten hingga tingkat desa atau kelurahan.
"Hasil pengumpulan data akan bermanfaat untuk membantu pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan yang lebih komprehensif karena para mahasiswa memegang teguh prinsip-prinsip statistik, yaitu kejujuran dan tidak memanipulasi data," ujarnya.