Toboali, Babel (ANTARA) - RSUD Kriopanting Payung, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengumpulkan 29 kantong darah untuk memperkuat ketersediaan stok di Palang Merah Indonesia (PMI) daerah setempat.
Direktur RSUD Kriopanting Payung Himawan Setianto di Toboali, Selasa, mengatakan kegiatan donor darah itu diikuti 30 pendonor, dengan hasil 29 kantong darah layak simpan, terdiri atas tujuh kantong golongan darah A, 12 kantong golongan darah B, tiga kantong golongan darah AB, dan tujuh kantong golongan darah O.
"Seluruh darah yang terkumpul diserahkan ke PMI Bangka Selatan untuk memenuhi kebutuhan darah pasien di daerah ini," katanya.
Ia menjelaskan, kebutuhan darah di Bangka Selatan cukup tinggi untuk penanganan pasien talasemia, operasi, kecelakaan lalu lintas, dan ibu melahirkan, sehingga ketersediaan darah perlu terus dijaga melalui kegiatan donor rutin.
Menurut Himawan, donor darah tersebut juga melibatkan pegawai rumah sakit dan masyarakat umum sebagai bagian dari dukungan terhadap layanan kesehatan di daerah.
"Kami mengapresiasi partisipasi para pendonor dan berharap kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan untuk menjaga ketersediaan darah di Bangka Selatan," ujarnya.
Pada kegiatan itu, RSUD Kriopanting Payung menyiapkan paket sembako sebagai bentuk apresiasi kepada pendonor.
Himawan menambahkan, kegiatan donor darah ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-25 Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada) yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia bekerja sama dengan PMI dan PT Timah.
Ia menekankan bahwa selain sebagai bentuk kepedulian sosial, kegiatan donor darah juga penting untuk membangun budaya kesehatan dan solidaritas masyarakat.
Data PMI Bangka Selatan menunjukkan, rata-rata kebutuhan darah di daerah itu mencapai 150 kantong per bulan, sedangkan stok sering kali tidak mencukupi, terutama untuk golongan darah tertentu.
Kegiatan donor darah rutin di rumah sakit dan institusi lain diharapkan dapat menutup kesenjangan tersebut.
Himawan juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk secara aktif mengikuti kegiatan donor darah, terutama bagi pendonor tetap, agar pasokan darah selalu tersedia bagi pasien yang membutuhkan.
