Mogadishu (Antara Babel) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin
(27/2), mengatakan organisasi tersebut memerlukan 10 juta dolar AS untuk
membantu menyediakan layanan kesehatan penting untuk 1,5 juta orang
Somalia yang saat ini terpengaruh kemarau parah dan krisis pangan.
WHO menyatakan dana itu, yang merupakan bagian dari permintaan PBB
untuk enam bulan pertama 2017, akan memungkinkan badan PBB tersebut
menyediakan pasokan medis buat instalasi kesehatan di daerah yang
terpengaruh kekeringan.
"Somalia sekarang berada pada tahap genting akibat kemarau ini dan
bahaya lingkungan hidup dan kekurangan layanan dasar," kata Direktur
Regional WHO untuk Bagian Timur Laut Tengah Mahmoud Fikri di dalam satu
pernyataan yang dikeluarkan di Mogadishu.
Kondisi kemanusiaan di Somalia bertambah buruk, dan ada risiko
tinggi negeri tersebut menghadapi kelaparan ketiga dalam 25 tahun.
Lebih dari 6,2 juta orang --separuh dari jumlah seluruh warga--
sangat memerlukan bantuan kemanusiaan, demikian laporan Xinhua. Jumlah
itu meliputi hampir tiga juta orang yang menghadapi krisis keamanan
pangan.
Hampir 5,5 juta orang terancam terserang penyakit yang ditularkan
oleh air, lebih separuh dari mereka adalah perempuan dan anak-anak yang
berusia di bawah lima tahun.
Fikri mengatakan kurang separuh dari penduduk Somalia memiliki akses
ke layanan kesehatan dasar, dan WHO menyediakan semua dukungan yang
mungkin guna menangani tantangan yang ada dan mengurangi konsekuensi
buruk kemarau serta pra-kelaparan.
Kemarau akut di banyak bagian Somalai telah mengurangi ketersediaan
sumber air bersih, dan krisis pangan telah memicu kekurangan gizi.
WHO Perlu 10 Juta Dolar Untuk Tingkatkan Operasi di Somalia
Selasa, 28 Februari 2017 10:45 WIB
Somalia sekarang berada pada tahap genting akibat kemarau ini dan bahaya lingkungan hidup dan kekurangan layanan dasar,