Kabul (Antara Babel) - Mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai mengutuk
penggunaan bom GBU-43 yang dijuluki "ibu dari segala bom" karena
ukurannya yang merupakan bom non nuklir terbesar di dunia, di tanah
Afghan.
"Ini bukan perang melawan teror, namun merupakan
penyalahgunaan yang tidak manusiawi dan paling brutal negara kami
sebagai tempat uji coba senjata baru dan berbahaya," kata dia dalam
Twitter.
Di sebuah desa yang dilihat dari jarak 5 km, daerah
pegunungan di mana bom itu dijatuhkan, rumah-rumah dan toko-toko
terlihat tidak terpengaruh oleh bom itu.
Warga desa mengaku melihat para militan naik turun gunung setiap hari dan biasa mengunjungi desa mereka.
"Mereka
itu orang Arab, Pakistan, China dan pemberontak lokal yang batang untuk
belanja di pasar," kata warga bernama Raz Mohammad.
Jumat ini desa itu dibanjiri tentara Afghan dan internasional, selain lalu lalang helikopter dan pesawat.
Serangan
itu adalah bagian dari operasi militer bersama tentara
Afghanistan-internasional, umum kantor Presiden Afghanistan Ashraf
Ghani. ""Tentara Afghan dan asing berkoordinasi erat dalam operasi ini
dan ekstra hati-hati guna menghindari jatuhnya korban sipil," kata dia.
Para pejabat AS mengatakan bom itu sudah digelarkan di Afghanistan sejak masa pemerintahan mantan presiden Barack Obama.
AS
mengintensifkan operasi melawan ISIS dan Taliban di Afghanistan di mana
Angkatan Udara AS menggelarkan hampir 500 senjata dalam tiga bulan
pertama tahun ini, naik dari 300 pada periode sama 2016, demikian
Reuters.
Mantan Presiden Afghanistan Kecam Penggunaan "Ibu Segala Bom"
Jumat, 14 April 2017 16:15 WIB