Banjarbaru, Kalsel (Antara Babel) - Ibu Negara Iriana Joko Widodo
terpesona dengan kerajinan dari Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan,
berupa kopiah jangang atau kopiah yang terbuat dari akar pohon jangang
yang pohonnya hanya ada di belantara Kalimantan.
Saat memasuki stand pameran kerajinan Kabupaten Tapin, Kalimantan
Selatan, di Banjarbaru, Selasa, Iriana langsung mengambil kopiah jangang
dan membelinya dengan harga Rp300 ribu.
Kopiah Jangang, merupakan salah satu kerajinan khas Tapin yang
dihasilkan pengrajin asal Kecamatan Margasari. Kopiah yang terbuat dari
akar pohon jangang tersebut, termasuk kerajinan yang diolah dengan
tingkat kerumitan cukup tinggi.
Dalam satu bulan, pengrajin hanya mampu menghasilkan satu kopiah
jangang karena dikerjakan dengan cara manual, sehingga harganya relatif
cukup mahal dibanding kopiah biasa, yaitu mencapai Rp300 ribu.
Kopiah ini cukup diminati di pasaran, karena selain modelnya yang
cukup unik, juga saat dipakai juga terasa dingin karena kopiah tidak
rapat sepenuhnya.
Bahkan Mantan Presiden RI Gus Dur, juga cukup sering menggunakan
kopiah akar jangang khas Tapin ini dalam berbagai kesempatan, selain
beberapa petinggi negara lainnya.
Ketua TP PKK Tapin Ratna Ellyani Arifin Arpan mengatakan, selain
dengan kopiah jangang, ibu negara sangat tertarik dengan kerajinan khas
Tapin berupa tas purun yaitu tas kerajinan khas Kalsel yang terbuat dari
tanaman purun.
"Tadi saat ibu Iriana ke stand Tapin, beliau langsung membeli
kopiah jangang, kain sasirangan motif Tapin, dan tas purun," kata Ratna.
Pengrajin tas purun dan kopiah jangang Mashadi mengaku sangat
gembira dan bersyukur, karena hasil kerjinan tangannya di lirik oleh Ibu
Negara.
"Semoga kerajinan Tapin bisa lebih dikenal lagi seantero Indonesia,
apalagi bila kopiah tersebut dipakai oleh bapak presiden, tentu sangat
membanggakan," harapnya.
Menurut Mashadi, peminat kopiah jangang pada dasarnya cukup banyak,
dan dia telah mengirim ke berbagai daerah di Indonesia, baik ke
Makasar, Sumatra, Jakarta dan beberapa daerah lainnya.
Hanya saja, karena dikerjakan dengan sistem yang manual, sehingga
pengerjaan perlu waktu yang cukup lama, yaitu sekitar satu bulan untuk
satu kopiah.
Selain itu, saat ini bahan baku kopiah juga sulit di dapatkan,
sehingga pengrajin harus mendatangkan dari Kalimantan Timur, yang
tentuanya dengan harga yang lebih mahal.
Kehadiran Iriana Joko Widodo bersama dengan istri Wakil Presiden
Mufidah Jusuf Kalla beserta OESE kabinet kerja ke Banjarbaru, untuk
menghadiri puncak Hari Kartini di Kalimantan Selatan.
Berita Terkait
Presiden Vietnam yakin Indonesia akan unggul di kepemimpinan Prabowo
16 November 2024 14:31
Prabowo komitmen ratifikasi ZEE dalam pertemuan bilateral Vietnam
16 November 2024 09:56
Prabowo pantau laga Indonesia melawan Jepang lewat telepon genggam
15 November 2024 19:59
Komisi III DPR: uji kelayakan Capim-Dewas KPK digelar 18-21 November
15 November 2024 15:57
Supermoon terakhir tahun 2024 nampak di langit Indonesia besok
15 November 2024 15:53
Menkes-Menkeu pantau kondisi BPJS Kesehatan terkait isu kenaikan iuran
15 November 2024 11:28
Prabowo dianugerahi penghargaan oleh Presiden Peru
15 November 2024 09:45