Washington (Antara Babel) - Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis menunda rencana dari pemerintahan mantan presiden Barack Obama untuk menerima calon anggota militer transgender, kata Pentagon.
Keputusan untuk menunda rencana tersebut selama enam bulan dilakukan menjelang batas waktu yang ditetapkan oleh pendahulu Mattis, Ashton Carter, selama dalam pemerintahan Barack Obama.
Kelima cabang militer bersenjata dapat menunda penerimaan calon anggota transgender sampai 1 Januari karena mereka sedang "meninjau kembali rencana aksesi dan memberikan masukan mengenai dampak kesiapan dan kekuatan," kata juru bicara Pentagon Dana White dalam sebuah pernyataan.
Pekan lalu, White menjelaskan sejumlah cabang militer tidak sepakat terkait kapan harus menerima calon anggota militer transgender.
"Para kepala cabang harus memberikan kerangka waktu terkait apa yang akan dilakukan" untuk mengintegrasikan para tentara transgender itu, katanya kepada para wartawan.
"Beberapa cabang memiliki cara pendekatan berbeda. Beberapa meminta waktu.... ada berbagai rekomendasi berbeda."
Diperkirakan terdapat 2.500 sampai 7.000 transgender termasuk di antara 1,3 juta anggota militer yang aktif bertugas.
Namun pasukan tersebut tidak dapat membuat preferensi seksual mereka secara terbuka. Sampai tahun lalu, mereka bisa dipecat jika secara terbuka mengungkapkan orientasi seksual mereka, demikian AFP.