Jakarta (Antara Babel) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
memastikan postur RAPBN-P 2017 akan tetap menjaga pelebaran defisit
anggaran agar tidak melebihi tiga persen terhadap PDB.
"Kita akan tetap menjaga di bawah tiga persen, saat ini sesuai
dengan APBN 2017 perubahan, kita akan berada di sekitar 2,67 persen,"
kata Sri Mulyani saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Sri Mulyani mengatakan perkiraan target defisit anggaran yang
melebar dari asumsi di APBN 2017 sebesar 2,41 persen terhadap PDB ini
sudah memperhitungkan realisasi belanja Kementerian Lembaga hingga 95
persen.
"Belanja Kementerian Lembaga ada perubahan, belanja barang dikurangi, tapi belanja modal kita naikkan," katanya.
Selain itu, kata dia, postur RAPBN-P itu telah mempertimbangkan
pelebaran subsidi energi karena harga minyak mengalami kenaikan di pasar
internasional pada semester I-2017.
Saat ini, PT Pertamina masih menanggung beban pelebaran subsidi
energi akibat asumsi harga ICP minyak di APBN 2017 yang melebar.
"Dengan keputusan Menteri BUMN dan ESDM, perubahan atau perbedaan
antara jumlah subsidi yang ada dalam APBN, dengan yang harus ditanggung
Pertamina, akan dibayar oleh Pertamina dulu," ujar Sri Mulyani.
Dalam kesempatan terpisah, Sri Mulyani mengatakan pelebaran
defisit anggaran telah mempertimbangkan potensi penurunan (shortfall)
penerimaan perpajakan hingga Rp50 triliun dan tambahan belanja sebesar
Rp10 triliun.
Dengan adanya pelebaran defisit anggaran itu maka terdapat
tambahan pembiayaan untuk menutup defisit fiskal hingga mencapai Rp37
triliun-Rp40 triliun.
Terkait RAPBN-P 2017, Sri Mulyani juga memastikan beberapa asumsi
makro akan mengalami perubahan dari asumsi APBN 2017, seperti
pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan harga ICP
minyak.
Beberapa tambahan belanja ikut masuk dalam RAPBN-P 2017 antara
lain pembiayaan untuk penyelenggaraan Asian Games 2018, proses
sertifikasi tanah dan persiapan untuk pemilihan umum kepala daerah.
Menkeu: RAPBN-P 2017 Tetap Jaga Defisit Anggaran
Rabu, 5 Juli 2017 19:41 WIB
Kita akan tetap menjaga di bawah tiga persen, saat ini sesuai dengan APBN 2017 perubahan, kita akan berada di sekitar 2,67 persen.