Jakarta (Antara Babel) - Pemerintah Indonesia mengecam uji coba
peluncuran rudal yang dilakukan oleh Korea Utara pada Senin, 28 Agustus
2017, seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar
Negeri RI yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pemerintah Indonesia mengecam keras uji coba rudal oleh Korea Utara
itu karena melewati ruang udara negara lain dan membahayakan jalur
penerbangan.
Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa tindakan uji coba rudal
tersebut bertentangan dengan kewajiban Korea Utara terhadap resolusi
Dewan Keamanan PBB terkait, khususnya resolusi 2270 (2016), 2321 (2016),
2356 (2017), dan 2371 (2017).
Untuk itu, Indonesia mendesak Korea Utara agar sepenuhnya memenuhi
kewajiban internasionalnya, termasuk melaksanakan sepenuhnya
resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB.
Selanjutnya, Pemerintah Indonesia menegaskan kembali bahwa
stabilitas di semenanjung Korea sangat penting artinya. Oleh karena itu,
Indonesia mengajak semua negara untuk berkontribusi terhadap penciptaan
perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea.
Selain itu, Pemerintah Indonesia mendorong semua pihak untuk dapat
menahan diri dan tidak melakukan berbagai tindakan yang dapat menambah
ketegangan di Semenanjung Korea.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memesan lebih banyak mesin
roket berbahan bakar padat dalam upaya mewujudkan program nuklir dan
peluru kendalinya di tengah perselisihan dengan Amerika Serikat.
Sebelumnya, wakil duta besar Pyongyang untuk PBB mengatakan kepada
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa program senjata nuklir
Korea Utara tidak akan pernah bisa dinegosiasikan selama "kebijakan
permusuhan dan ancaman nuklir Amerika Serikat terus berlanjut".
"Selama kebijakan permusuhan dan ancaman nuklir AS berlanjut, Korea
Utara tidak akan pernah menempatkan program pencegahan nuklirnya
sendiri di meja perundingan atau mundur sedikit pun dari jalan yang
telah dipilihnya sendiri, jalan untuk memperkuat kekuatan nuklir
negara," kata Kim Jong Un kepada Guterres melalui telepon.
Sementara itu, Sekjen PBB Guterres mengatakan bahwa ini saatnya
untuk "meredakan retorika dan mendorong diplomasi" terkait Korea Utara.
Ia juga telah mengatakan kepada Rusia, Jepang, Amerika Serikat, China
serta Korea Utara dan Korea Selatan bahwa dia bersedia membantu
menengahi perundingan.
Indonesia Kecam Uji Coba Rudal Korea Utara
Selasa, 29 Agustus 2017 11:16 WIB