Jakarta (Antara Babel) - Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafidz menilai
penunjukkan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI memenuhi rasa
kebersamaan dan keadilan di institusi tersebut, khususnya dari sisi
matra Angkatan Udara.
"Kami meyakini bahwa Presiden telah memikirkan secara matang
menunjuk calon Panglima TNI. Ini memenuhi rasa kebersamaan dan keadilan
di TNI, dari sisi matra angkatan udara," kata Meutya di Kompleks
Parlemen, Jakarta, Senin.
Dia menilai Marsekal Hadi memiliki modal yang besar dalam memimpin
TNI karena pernah menjabat Sekretaris Militer tahun 2015-2016 dan baik
dalam hubungan kerja bersama Presiden Joko Widodo.
Menurut dia dengan bekal tersebut, diharapkan tercipta chemistry yang semakin kuat antara Presiden Jokowi dan Marsekal Hadi sehingga tugas pertahanan dan keamanan TNI bisa berjalan lebih baik.
"Beliau punya modal besar karena dulu sebagai Sesmil juga banyak berhubungan dengan Presiden sehingga mudah-mudahan chemestry-nya nanti baik dengan presiden," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu mengatakan setiap penunjukan nama calon
Panglima TNI yang diajukan Presiden, tidak pernah ditolak Komisi I DPR,
apalagi calon tunggal.
Menurut dia, selama ini Komisi I DPR tidak ada masalah dengan
Marsekal Hadi karena sering berkomunikasi khususnya terkait dengan TNI
sebagai mitra kerja Komisi I DPR.
"Jadi saya rasa, tidak terlalu ada masalah, meskipun demikian tetap
nanti secara formal akan ada surat-surat yang harus kita cek
kelengkapannya dan rekam jejaknya," katanya.
Meutya meyakini sebelum masa reses pada Masa Sidang Kedua Tahun
Sidang 2017-2018, proses uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI
bisa dilaksanakan. Menurut dia, DPR memiliki waktu dua pekan untuk
memproses pergantian Panglima TNI.
Sebelumnya, DPR RI telah menerima surat dari Presiden Joko Widodo
tentang pemberhentian dengan hormat Jenderal Gatot Nurmantyo dan
pengangkatan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.
"Tadi pagi saya menerima Menteri Sekretaris Negara Prof Pratikno,
menyampaikan surat dari Presiden tentang rencana pemberhentian dengan
hormat Jenderal Gatot Nurmantyo dan pengangkatan Marsekal Hadi Tjahjanto
sebagai Panglima TNI yang baru," kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon di
Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Fadli mengatakan setelah Pimpinan menerima surat tersebut, langsung
diserahkan kepada Kesekjenan DPR untuk di proses dan dijadwalkan hari
ini akan digelar Rapat Pimpinan DPR lalu dilanjutkan dengan Rapat Badan
Musyawarah (Bamus) DPR.
Dia menjelaskan dalam surat Presiden tersebut juga disampaikan
keinginan agar proses pergantian Panglima TNI tidak dalam waktu yang
lama.
Komisi I: Penunjukkan Hadi Tjahjanto Penuhi Kebersamaan TNI
Senin, 4 Desember 2017 12:00 WIB
Kami meyakini bahwa Presiden telah memikirkan secara matang menunjuk calon Panglima TNI. Ini memenuhi rasa kebersamaan dan keadilan di TNI, dari sisi matra angkatan udara,