Jakarta (Antaranews Babel) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan
alasan dalam beberapa kegiatan tampil bergaya santai, seperti berkaus
oblong dan bersepatu olahraga.
"Mosok ke stasiun pake jas," kata Presiden Jokowi di Stasiun
Sudirman Baru, Jakarta Pusat, Selasa, usai meresmikan pengoperasian
Kereta Api (KA) Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta sekaligus langsung
mencoba moda transportasi itu.
Presiden Jokowi mengatakan dirinya berpenampilan santai agar tidak membosankan.
"Kalau pakai itu-itu saja, nanti kalian bosen," kata Presiden
Jokowi, sambil tersenyum, beberapa saat setelah naik KA Bandara
Soekarno-Hatta menuju tempat duduk yang ditentukan.
Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian moda transportasi tersebut
di Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten berkaus
oblong lengan panjang warna merah dan bersepatu olah raga.
Tampak hadir dalam acara itu, antara lain Menteri Perhubungan Budi
Karya Sumadi dan Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Polhukam Wiranto,
Menpar Arief Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimujono, Kapolri Jenderal Pol
Tito Karnavian.
Presiden Jokowi dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja meresmikan
pengoperasian KA Bandara Soekarno-Hatta dengan menekan tombol sirine,
kemudian Presiden menandatangani prasasti.
Rombongan Presiden Jokowi kemudian meninjau stasiun dan mencoba kereta bandara menuju stasiun Sudirman Baru.
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah terus membangun dan
mengembangkan berbagai moda transportasi yang terintegrasi untuk
mengurangi kemacetan, termasuk di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Kita ini kan bukan hanya membangun kereta bandara, kita
juga ingin mengalihkan pengguna mobil-mobil pribadi supaya mau
menggunakan transportasi massal," kata Presiden Jokowi.
Presiden menyebutkan pengoperasian kereta bandara merupakan salah
satu dari penyediaan moda transportasi untuk mengurangi kemacetan
termasuk di Jakarta dan sekitarnya.
"Ke depan kalau sudah terintegrasi antara MRT, LRT, busway, kereta
bandara, kereta cepat semuanya, akan mendorong peralihan dari penggunaan
kendaraan pribadi ke angkutan massal," katanya.
Ketika ditanya wartawan, kapan target semua moda transportasi dapat
terintegrasi, Presiden Jokowi pun mengemukakan semua dikerjakan satu
per satu.
"Kereta bandara dulu rampung, nanti LRT 2019 sudah seleaai, MRT dari
selatan ke utara nanti rampung juga. Ini satu per satu," katanya.
Transportasi massal yang nyaman dan tepat waktu memang merupakan
keharusan, terutama untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan
Bekasi (Jabodetabek) karena kemacetan setiap tahun mengakibaykan
kerugian hingga Rp67 triliun, demikian Presiden Joko Widodo