Yogyakarta (Antaranews Babel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Yogyakarta menyebutkan fenomena `supermoon` yang terjadi Selasa malam
lalu akan menaikkan tinggi gelombang pasang di pesisir selatan
Yogyakarta menjadi 1,5 hingga 2,5 meter.
"Dimohon masyarakat
pesisir dan nelayan tetap meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala
Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Djoko Budiono di
Yogyakarta, Selasa.
Menurut Djoko, selain dipengaruhi fenomena
supermoon, tinggi gelombang di pesisir selatan Yogyakarta mencapai 1,5
hingga 2,5 meter juga ikut dipicu naiknya kecepatan angin di Samudera
Hindia akibat tekanan udara rendah di selatan Jawa Timur.
"Akibat dua faktor pemicu itu, peningkatan tinggi gelombang itu diperkirakan berlangsung hingga tiga hari ke depan," kata dia.
Meski
demikian, kata Djoko, karena ketinggian daratan disekitar pesisir
selatan DIY cukup tinggi dari permukaan lautnya, maka kenaikan permukaan
air laut kurang dirasakan di wilayah daratan.
"Berbeda dengan
wilayah pantai utara Pulau Jawa yang daratannya cukup rendah dengan
permukaan laut, maka kenaikan permukaan laut atau `rob` cukup signifikan
menggenangi daratan," kata dia.
Supermoon, Jelas Djoko, adalah
fenomena di mana bulan mencapai jarak terdekat dengab bumi, sehingga
kelihatan lebih besar 14 persen dan lebih terang 30 persen dari
biasanya.
"Akibat jarak bulan yang dekat dengan bumi maka
terjadilah gaya grafitasi atau gaya tarik bulan yg kuat terhadap air
laut yang ada di bumi. Grafitasi ini menyebabkan naiknya permukaan
laut," kata dia.
"Supermoon" naikkan tinggi gelombang laut
Selasa, 2 Januari 2018 22:46 WIB