Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Kepala Dinas Sosial Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Belitung, Fitriansyah mengatakan jumlah penerima bantuan sosial beras sejahtera di kota itu 5.682 keluarga penerima manfaat.
"Jumlah penerima ini masih sama dengan jumlah penerima pada 2017. Namun saat ini kami masih melakukan verifikasi data nama dan alamat penerima dari kementerian sosial," katanya di Pangkalpinang, Rabu.
Untuk Januari 2018 di Pangkalpinang penyaluran bantuan masih berbentuk rastra belum berbentuk bantuan pangan non tunai (BPNT).
"Kemarin kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan pemprov, Bulog, perwakilan KPM, tenaga kerja sosial kecamatan (TKSK) terkait penyaluran rastra ini dan renacananya pada 25 januari akan ada sosialisasi dari pemerintah provinsi terkait penyalurannya," katanya.
Bansos rastra tahun ini ada perbedaan dari tahun sebelumnya, di mana untuk saat ini bantuannya merupakan dari pemerintah pusat dari dana anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tanpa ada subsidi dari pemda.
"Untuk bansos rastra tahun ini KPM akan menerima beras sebanyak 10 kilogram tanpa uang tebusan. Sedangkan pada 2017, KPM menerima beras sebanyak 15 kilogram dengan uang tebusan Rp1.600 yang merupakan bantuan dari pemerintah provinsi," katanya.
Pada tahun 2018 seharusnya di Pangkalpinang sudah dikonversi ke bantuan pangan non tunai (BPNT), namun diundur pada Februari 2018.
"Untuk BPNT ini, para KPM akan menerima bantuan uang sebesar Rp110 ribu yang bisa ditukar dengan dua jenis pangan yaitu beras dan telur. nanti mereka bisa menukar uang tersebut dengan beras seluruhnya atau telur seluruhnya. Yang pasti untuk pemenuhan karbohidrat dan protein masyarakat," katanya.
Dikatakannya, program BPNT ini memberikan kesempatan kepada Kota Pangkalpinang melakukan upaya peningkatan perekonomian masyarakat melalui Kube Jasa yang dikelola oleh masyarakat yang dikenal dengan elektronik warung gotong royong atau E-Warong.
"Dengan adanya E-Warong ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah terutama UMKM," katanya.
Dikatakannya, keberadaan E-Warong sangat dibutuhkan untuk mencegah distribusi yang tidak tepat kuantitas dan kualitas.
Dengan berdirinya E-Warong dapat mempermudah para KPM dalam membeli segala bentuk kebutuhan hidup rumah tangganya. E-Warong ini akan menjual sembilan bahan pokok sehingga memberikan kemudahan pemenuhan kebutuhan keluarga, katanya.