Sungailiat (Antaranews Babel) - Kabupaten Bangka diperkirakan masih kekurangan sekitar 10 juta pohon untuk keseimbangan dan kelestarian alam akibat banyaknya lahan yang rusak akibat berbagai aktivitas.
"Daerah kita kekurangan minimal 10 juta pohon karena orang menebang setiap hari, sedangkan menanam tidak setiap hari," kata Bupati Bangka Tarmizi Saat di Sungailiat, Minggu.
Ia mengatakan secara bertahap pihaknya akan melakukan penanaman, dimana hutan yang rusak di Kabupaten Bangka sendiri diperkirakan tidak kurang dari 21 ribu hektare.
"Kondisinya ada yang benar-benar rusak dan tidak terlalu rusak parah. Diprediksi perlu lima tahun untuk memperbaikinya dengan catatan semua elemen masyarakat bergerak. Kalau semua pihak bergerak itu tidak terlalu lama, paling lama lima tahun pasti selesai," ujarnya.
Menurut Tarmizi, kerusakan hutan karena tambang salah satu faktor penyebab, sebab itu ia mengajak semua pihak melakukan tindakan preventif, salah satunya dengan melakukan penanaman sehingga menggugah masyarakat untuk menjaga hutan dan tidak merusaknya.
"Makanya kita ubah polanya, kalau dulu tindakannya represif sekarang preventif. Pencerahan dengan penanaman pohon bahwa ini kebutuhan masyarakat," jelas dia.
Terkait kawasan hutan di Situs Kota Kapur di Kecamatan Mendo Barat yang dirambah penambang, Tarmizi menyatakan telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan dan mengambil langkah-langkah lanjutan.
"Tim sudah dibentuk dan bekerja. Warga seharusnya sadar bahwa itu kawasan dilindungi, apalagi kawasan itu menyimpan sejarah, tidak boleh dirusak tapi harus dilestarikan," katanya.