Sungailiat (Antaranews Babel) - Dewan Perwakilan Daerah Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI) Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung mengadakan bincang-bincang "Nuha Berbagi Kisah" menghadirkan Shofi Latifah Nuha Anfaresi yang akrab disapa Nuha.
"Nuha adalah sosok anak yang mandiri, peka terhadap lingkungan, yang akhirnya melakukan penelitian dengan berbagai inspirasi, kemudian diabadikan dalam film dokumenter `Inventing Tomorrow` oleh sutradara Laura Nix," ujar pengurus DPD BKPRMI Kabupaten Bangka, Yuda Adinata di Sungailiat, Minggu.
Alumni SMAN 1 Sungailiat yang sedang menempuh pendidikan di Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu pernah diundang dan menjadi pemeran dalam film dokumenter Saundance Film Festival yang berlangsung di Amerika Serikat, Januari 2018.
Film dokumenter itu menceritakan sosok anak yang resah dengan pencemaran lingkungan karena timah, lalu menemukan filter pasir Bangka untuk mengurangi tingkat pencemaran.
"Penemuan ini membuatnya terpilih mewakili Indonesia di Intel ISEF 2017 di Los Angeles. Pada saat itu ada 13 ribu karya dari seluruh dunia yang masuk ke panitia, dan karya gadis berjilbab kelahiran 8 Juni 2000 ini menjadi salah satu yang terbaik," jelas Yuda.
Nuha adalah generasi yang dibesarkan di lingkungan BKPRMI Bangka dan menyelesaikan pendidikan TPA saat duduk di kelas 2 SD. Pada saat wisuda, Nuha kecil menyampaikan pidato dengan bahasa Inggris yang memukau ribuan tamu.
Selain itu Nuha yang hafal tiga juzz Al-Quran serta karyanya pernah diterbitkan oleh Penerbit Mizan berharap remaja-remaja di Bangka Belitung dapat mengembangkan minat dan bakat sesuai dengan kapasitas yang ada pada diri masing-masing.
"Jangan cengeng, jangan gampang menyerah, berani keluar dari zona nyaman dan jangan pernah jauh dari Al-Quran. Itu kunci yang selalu saya pegang, hanya meminta kepada Allah, tidak kepada yang lain," kata Nuha.
Menurut dia, BKPRMI Bangka akan terus memberikan ruang, khususnya kepada remaja-remaja muslim yang berprestasi baik di bidang agama, akedemisi maupun bidang lainnya.
"Supaya terus bisa mengembangkan diri, sehingga kelak akan menjadi ahli di bidang masing-masing," ujar Nuha.
