Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat, Selasa waktu setempa, mengutuk peresmian jembatan yang menghubungkan Krimea dan Rusia oleh Presiden Vladimir Putin, dengan menyebutnya sebagai upaya untuk memperkuat aneksasi ilegal Moskow atas wilayah Ukraina itu.
“Pembangunan jembatan tersebut oleh Rusia berfungsi sebagai pengingat akan kemauan terus-menerus Rusia untuk mengabaikan hukum internasional,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Heather Nauert dalam sebuah pernyataan.
Kecaman AS muncul setelah presiden Rusia itu mengendarai truk melintasi jembatan Selat Kerch, yang menghubungkan semenanjung Taman di Rusia selatan dengan semenanjung Crimea yang dianeksasi Moskow pada 2014.
“Crimea adalah bagian dari Ukraina. Amerika Serikat mengutuk pembangunan dan pembukaan parsial jembatan tersebut oleh Rusia, yang dilakukan tanpa seizin pemerintah Ukraina," kata Nauert.
“Jembatan itu tidak hanya mencerminkan upaya Rusia untuk memperkuat aneksasi ilegalnya dan pendudukannya atas Crimea, tapi juga menghambat navigasi dengan membatasi ukuran kapal yang dapat transit di Selat Kerch,” imbuh dia seperti dikutip AFP.
Nauert menegaskan kembali komitmen AS terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, seraya memperingatkan bahwa semua sanksi Amerika yang berkaitan dengan Crimea akan tetap berlaku sampai Rusia mengembalikan kekuasaan semenanjung tersebut kepada Ukraina.
Berita Terkait
Israel halangi misi bantuan PBB ke daerah terkepung di Gaza Utara
18 Desember 2024 14:46
Kemlu sebut tidak ada WNI jadi korban gempa Vanuatu
18 Desember 2024 11:00
PBB kirim utusan ke Suriah untuk bahas bantuan kemanusiaan
17 Desember 2024 16:52
Kemlu terus hubungi WNI di Vanuatu pasca gempa Magnitudo 7,3
17 Desember 2024 16:14
Gempa magnitudo 7,3 landa pesisir Vanuatu dengan ancaman tsunami
17 Desember 2024 14:44
Kemlu RI: 83 WNI lain akan dievakuasi dari Suriah
16 Desember 2024 16:18