Koba (Antaranews Babel) - Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyarankan para petani lada di daerah itu menggunakan junjung hidup, untuk menekan biaya produksi.
"Kami menyarankan kepada petani lada menggunakan junjung hidup, bisa menekan biaya produksi karena junjung lebih tahan lama," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah, Rusli Khaidir di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, selama ini kebanyakan para petani lada menggunakan junjung mati yang tidak bertahan lama sehingga harus diganti dan menambah biaya produksi.
"Justeru itu, saat kondisi harga lada anjlok sekarang ini yang harus ditekan adalah biaya produksi dan salah satunya adalah dengan menggunakan junjung atau tajar hidup," katanya.
Ia juga mengatakan, menggunakan junjung hidup selain mampu menekan biaya produksi juga bisa meningkatkan produktifitas serta kualitas lada karena junjung hidup bisa berfungsi sebagai pupuk alami.
"Petani lada juga didorong menggunakan pupuk organik dari hasil olahan sendiri dan melakukan pembibitan sendiri untuk menekan biaya produksi," katanya.
Ia mengatakan, tahun ini pemerintah daerah membantu para petani lada dalam penyediaan bibit unggul dan peralatan panen lainnya terutama bagi petani yang membuka lahan baru dan peremajaan.
"Beberapa kebijakan strategis sedang dijalankan pemerintah daerah untuk kembali mendongkrak harga lada dan meningkatkan produksi dari 0,67 ons per batang menjadi 1 kilogram per batang," ujarnya.
Berita Terkait
Pemkab Bangka Tengah siapkan petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban
4 Agustus 2019 14:32
Dinas Pertanian Bangka Tengah anjurkan petani gunakan pupuk organik
25 Januari 2019 17:09
Three palm oil factories to be built in Bangka Tengah
18 Oktober 2018 10:29
Tiga perusahaan di Babel nyatakan kesiapan untuk membangun pabrik sawit
17 Oktober 2018 22:24
Dispernak Bangka Tengah dorong petani budidayakan cabai
27 September 2018 21:54
Dispernak Bangka Tengah pastikan hewan kurban aman dikonsumsi
22 Agustus 2018 22:38
Pemkab Bangka Tengah budidayakan lada ramah lingkungan
15 Agustus 2018 22:27
Dispernak: 90 persen tanaman lada gunakan kompos
12 Agustus 2018 22:44