Solo (Antaranews Babel) - Panitia Penyelenggara Asian Paragames 2018 atau INAPGOC menunggu kehadiran Palestina dan Yaman guna melengggapi jumlah negara peserta pelaksanaan kejuaraan khusus untuk atlet difabel itu.
Direktur Sport INAPGOC Fanny Irawan di Solo, Selasa mengatakan jika Palestina dan Yaman berpartisipasi maka semua anggota Asian Paralympic Committe (APC) berpartisipasi pada kejuaraan empat tahunan yang pelaksanaannya hampir bersamaan dengan Asian Games 2018.
"Jumlah negara anggota APC adalah 43 negara. Saat ini sudah 41 negara yang sudah terdaftar. Jadi tinggal dua negara saja yang belum mendaftar yaitu Palestina dan Yaman. Makanya hingga saat ini kami terus menjalani komunikasi dengan mereka," katanya di sela Media Gathering Asian Paragames 2018.
Asian Paragames 2018 Jakarta bakal berlangsung 6-13 Oktober. Saat ini semua persiapan terus digenjot oleh lembaga yang dipimpin oleh Raja Sapta Oktohari itu terutama dalam hal untuk mendukung jalannya pertandingan yang harus disesuaikan dengan kondisi atlet.
Fanny Irawan menjelaskan ada 18 cabang olahraga yang bakal dipertandingkan. Ada beberapa lokasi yang bakal digunakan selain areal Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta yang bakal menjadi pusat kegiatan yaitu Ancol hingga Kelapa Gading.
18 cabang olahraga yang dipertandingkan adalah para atletik, panahan, badminton, boccia, catur, cycling, goalball, judo, lawn bowls, para powerlifting, menembak, renang, boling, tenis meja, voli duduk, basket, anggar, tenis kursi roda.
"Kami terus menyesuaikan lokasi pertandingan maupun pendukungnya sesuai dengam masukan technical delegate masing-masing cabang olahraga yang dipertandingkan. Saat ini terus berjalan seperti renovasi lokasi menembak yang berada di Senayan," kata Fanny menambahkan.
Terkait peserta Asian Paragames 2018, Fanny menjelaskan hingga saat ini sudah ada 2.888 atlet yang sudah terdaftar. Jumlah ini sudah melebihi saat Asian Paragames 2014 Incheon, Korea Selatan yang berjumlah 2.458 atlet. Kondisi ini menunjukkan peran serta atlet sangat tinggi meski belum ditambah atlet Palestina dan Yaman.
Cabang olahraga yang paling banyak diikuti adalag atletik dengan 714 atlet dari 39 negara disusul renang dengan 275 peserta dari 16 negara. Sedangkan jumlah atlet paling sedikit adalah tenis dengan 52 atlet dari sembilan negara.
"Untuk venue 90 persen sudah siap. Tinggal beberapa venue saja yang butuh penyesuaian. Yang jelas semuanya kami siapkan dengan sebaik-baiknya," kata Fanny menegaskan.