Jakarta (Antaranews Babel) - Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi, membantah istana memiliki hubungan dengan Asia Sentinel terkait laporan konspirasi pencurian uang negara sebesar 12 miliar dolar AS yang melibatkan 30 pejabat negara dan mencucinya melalui perbankan internasional.
"Saya kira enggak ada hubungan sama sekali, di mana letak kesimpulan mem-backing itu di mana? Kan harus ada data atau korelasi yang valid kemudian bisa disimpulkan ada hubungan dengan Istana," kata Johan Budi menjawab pertanyaan wartawan di komplek Istana kepresidenan Jakarta, Selasa.
Dia berharap semua pihak tidak langsung menghubungkan laporan Asia Sentinel yang menyinggung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut dengan pihak Istana.
"Saya pikir enggak ada persoalan Istana dengan Pak SBY. Hubungannya baik-baik saja," kata Johan Budi.
Terkait tersebarnya foto Kepala Staf Presiden Moeldoko dengan Pemred Asia Sentinel, Johan Budi mengaku tidak mengetahui pertemuan dalam foto tersebut.
"Mungkin pas ramai-ramai ada pertemuan. Yang ketemu banyak Pemred jangan kemudian di-'simplified', disimpulkan ke situ. Jauh sekali. Itu namanya, istilahnya 'jumping conclusion'. Saya kira dengan begini anda paham betul ya," katanya.
Johan Budi menegaskan bahwa tidak ada kepentingan apapun Istana dengan SBY dan hubungan Presiden RI keenam dengan Presiden Joko Widodo dalam keadaan baik-baik saja.
"Tidak ada hal yang dipertentangkan antara Pak SBY dengan Pak Jokowi. Kalau anda men-simplified lagi Istana itu Pak Presiden, sekali lagi jangan semua dikaitkan," katanya.
Sebelumnya, dalam laporannya laman berita Asia Sentinel menyebutkan adanya konspirasi pencurian uang negara sebesar 12 miliar dolar AS yang melibatkan 30 pejabat negara dan mencucinya melalui perbankan internasional.
Laporan berjudul "Indonesia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy" yang ditulis John Berthelsen itu menyebutkan bahwa ada keterkaitan Ketua Umum Demokrat SBY dengan kasus Bank Century.