Wabup Bangka Barat ajak warga lestarikan tradisi sembahyang bulan

Muntok (Antaranews Babel) - Wakil Bupati Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Markus mengajak warga menjaga kelestarian tradisi sembahyang bulan untuk menambah khasanah budaya lokal.

"Tradisi sembahyang bulan telah dilakukan turun temurun, terutama dilaksanakan warga peranakan Tionghoa Bangka, kami berharap kegiatan itu terus dijaga kelestariannya," kata Wakil Bupati Markus di Muntok, Rabu.

Tradisi sembahyang buln di Kabupaten Bangka Barat dilaksanakan secara rutin tahunan di sejumlah kelenteng, antara lain di Kelenteng Kong Fuk Miau Muntok dan Kelenteng Puput Parittiga.

"Pemerintah kabupaten mendorong warga untuk melestarikan tradisi seperti itu karena memiliki banyak nilai positif yang dapat diturunkan ke generasi berikutnya," ujarnya.

Selain menjaga nilai yang terkandung di dalamnya, terjaganya tradisi juga akan melengkapi dan mendukung upaya pemerintah dalam membangun sektor pariwisata.

Ia mengatakan, begitu banyak adat istiadat ataupun tradisi yang ada di Kabupaten Bangka Barat, bahkan mungkin terbanyak se-Provinsi Babel.

Menurut dia, banyaknya ragam upacara adat dan tradisi, seperti sembahyang bulan, sembahyang rebut, pesta adat kampung/desa dan lainnya merupakan kekayaan budaya lokal yang harus dijaga.

"Dalam setiap gelaran adat dan budaya itu seluruh warga terlibat tanpa membedakan suku yang bisa dijadikan contoh kerukunan dalam keragaman di Indonesia," katanya.

Dalam beberapa catatan sejarah disebutkan, orang Tionghoa telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan Pulau Bangka, mereka melebur, membaur dan hidup berketurun di Bangka dan telah menjadi bagian dari masyatakat setempat.