Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rio Setiady meminta kepada pemerintah provinsi (pemprov) setempat untuk merespon cepat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di daerah itu.
"Saya mendapat banyak aduan masyarakat terkait langkanya keberadaan gas elpiji 3 kilogram dan BBM. Untuk itu, Pemprov Babel harus cepat merespon hal ini, jangan sampai semakin berlarut-larut," katanya di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menambahkan kurang lebih satu pekan ini masyarakat gelisah karena BBM begitu langka di Pangkalpinang dan Bangka.
"Saya kira ini hanya terjadi di Pangkalpinang saja, ternyata masyarakat Bangka pun merasakan hal yang sama. Saya saat berada di Desa Labu dan Kayu Besi pun mendapati kondisi yang demikian," jelasnya.
Ia menambahkan beberapa hari yang lalu, baru pukul 09.00 WIB hampir di semua SPBU sudah kehabisan stok BBM. Jika pun masih ada, antriannya sangat panjang dan ini menjadi pertanyaan besar, apa yang sebenarnya terjadi.
"Belum pernah saya menyaksikan sebelumnya antrian karena kelangkaan bensin di SPBU seperti hari ini. Karena ini kewenangannya pemprov dan pusat, saya kira dinas terkait sebaiknya segera merespon kondisi hari ini, jika perlu koordinasikan dengan Pertamina dan pengusaha SPBU lalu sampaikan ke masyarakat luas ada apa sebenarnya dan sampai kapan kondisi seperti ini," terangnya.
Menurutnya jangan masyarakat dibiarkan melongo dan akhirnya berkembang opini-opini yang tidak jelas kebenarannya. Pemprov dalam hal ini dinas yang menangani distribusi BBM dan gas 3 kilogram harus merespon cepat.
"Kami juga mendukung aparat keamanan untuk menindak jika ada oknum yang bermain di tengah kelangkaan BBM ini, tidak manusiawi jika terus dibiarkan. Kami tunggu dan siap mengawal solusi dari pemerintah provinsi dalam hal ini sebagai wakil pemerintah pusat dalam menyelesaikannya," katanya.