Manokwari, Papua Barat (Antaranews Babel) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan dialog dengan petani plasma sawit saat melaksanakan kunjungan ke Perkebunan Kelapa Sawit PT MedcoPapua Hijau Selaras di Manokwari, Papua Barat, Rabu.
Dialog tersebut dilakukan Sri Mulyani yang melakukan kunjungan kerja bersama beberapa pejabat eselon satu Kementerian Keuangan untuk menggali informasi mengenai keseharian petani plasma dan dampaknya kepada peningkatan kesejahteraan.
"Sudah berapa lama menjadi petani, pak?" tanya dia kepada salah seorang petani plasma di perkebunan milik PT MedcoPapua Hijau Selaras yaitu Musiren Doan Seba.
Musiren menjawab pertanyaan Sri Mulyani itu dengan tegas bahwa dirinya sudah melaksanakan kegiatan di perkebunan ini selama tiga tahun.
Sri Mulyani kemudian melanjutkan pertanyaan tersebut untuk memperoleh informasi mengenai hasil berkebun yang diperoleh Musiren selama menjadi petani plasma.
"Sudah bisa bangun rumah, bu," kata Musiren.
Pertanyaan serupa juga diajukan kepada petani plasma lainnya yaitu Octavianus Mandacan yang hampir sama seperti Musiren sudah selama tiga tahun terakhir ikut menggarap kebun plasma.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga sempat secara simbolis melakukan pemetikan kelapa sawit yang sudah siap panen bersama sang suami,Tonny Sumartono, yang ikut mendampingi.
Kunjungan kerja dilakukan Sri Mulyani untuk menyaksikan penandatanganan jaminan fasilitas plasma dan jasa konsultasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT MedcoPapua Hijau Selaras.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengingatkan agar pengembangan industri kelapa sawit di suatu daerah harus memberikan manfaat positif kepada kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Suatu usaha akan lebih langgeng dan lebih baik, apabila masyarakat sekitar merasa ikut dalam proses untuk lebih baik dan besar," katanya.
Sri Mulyani menjelaskan inisiatif pelaku usaha swasta untuk membangun investasi terutama dalam pengembangan sumber daya alam harus mendapatkan apresiasi karena bisa mendukung kegiatan ekonomi di suatu kawasan.
Namun, hal tersebut harus disertai upaya untuk mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut, salah satunya dengan menyediakan lapangan kerja agar taraf kehidupan petani dapat meningkat dan menjadi lebih baik.
"Kita harapkan terdapat sinergi agar bisa meningkatkan kemakmuran masyarakat serta mampu menjaga keberlangsungan kegiatan bisnis," ujarnya.
PT MedcoPapua Hijau Selaras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengelolaan kelapa sawit di Manokwari, Papua Barat serta salah satu nasabah dari LPEI.
Hingga bulan Agustus 2016, perusahaan ini telah membangun kebun plasma seluas 2.684,65 hektare dan memiliki kurang lebih 1.500 pekerja.
Selama ini, hasil kebun perusahaan telah diekspor ke berbagai negara melalui PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk dan Wings Group.
Berita Terkait
Aset senilai Rp1.464 triliun perlu dikelola saat pindah IKN
8 Desember 2022 11:38
Indonesia punya peran penting terkait kebijakan iklim
30 November 2021 13:29
Menkeu beberkan sektor korporasi prioritas dapat penjaminan kredit
29 Juli 2020 11:40
Menkeu: Biaya penanganan COVID-19 capai Rp677,2 triliun
3 Juni 2020 13:14
Penerimaan pajak hingga akhir Maret turun 2,5 persen
17 April 2020 13:20
Pemerintah sediakan THR untuk ASN, TNI dan Polri golongan 1 hingga 3
7 April 2020 15:25
Kemenkeu raih penghargaan Penerapan LHKPN Terbaik 2019
9 Desember 2019 11:35
Menkeu: rekening bersaldo diatas Rp1 miliar tidak diperiksa
27 November 2019 14:31