Sungailiat, Babel (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama jajaran kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melaksanakan upacara peringatan Hari Bela Negara ke 70 dan Hari Nusantara tahun 2018.
"Pada tanggal 19 Desember 1948 atau 70 tahun yang lalu, MR Syafrudin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI, mendeklarasikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) atas inisiatifnya melampaui panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, upaya politik dan diplomasinya terbukti berhasil mengatasi kekuatan militer penjajah dan menunjukkan kepada dunia bahwa Republik Indonesia masih tetap berdiri tegak," kata Wakil Bupati Bangka, Syahbudin di Sungailiat, Rabu.
Dia mengatakan, penetapan peristiwa bersejarah ini sebagai Hari Bela Negara merupakan penegasan bahwa bela negara sejak dulu telah memiliki konteks yang sangat luas.
Bela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi.
Menurut dia, tugas bela negara bukanlah tugas yang ringan seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi, namun melalui sinergi antar segenap elemen bangsa Indonesia, sipil, militer, yang menjalankan usaha, yang belajar dan mengajar, yang mewartakan berita, hingga yang menjadi teladan masyarakat, semua mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri, adil dan makmur serta berkepribadian dalam kebudayaan.
"Selamat Hari Bela Negara tahun 2018, jaga persatuan dan kesatuan bangsa, pertebal rasa cinta tanah air dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara sesuai tugas dan profesi masing-masing," katanya.
Dikatakannya penyelenggaraan Hari Nusantara tahun 2018, tidak terlepas dari perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara kepulauan, yang pertama kali tercetus melalui "Deklarasi Djoenda" pada tanggal 13 Desember 1957.
Sejarah panjang terbentuknya negara kepulauan Indonesia menjadi kebanggaan tersendiri, hal ini tidak terlepas dari kondisi geografis negara dimana 75 persen adalah lautan dengan hamparan wilayah pesisir mencapai 95.181 KM.
Ditambahkannya ada tiga poin dalam melakukan pembangunan kelautan yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara, yakni perlu dilakukan kordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas kebijakan baik antara pemerintah dengan pemerintah, pemerintah dengan pemerintah daerah, antar pemmerintah daerah maupun antar pemerintah, pemerintah daerah dengan sektor swasta.
Mempercepat pembangunan insfrastruktur kelautan dan perlu penegakan kebijakan di bidang konservasi habitat biota laut dalam pengembangan pemanfaatan potensi di wilayah pesisir, pulau-pulau kecil di seluruh Indonesia, hal tersebut berkaitan dengan peran laut terhadap adaptasi dan mitigasi bencana.
"Semoga dengan peringatan Hari Nusantara 2018 dapat memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, memacu daerah untuk lebih berkreatif dalam mengelola sumber daya di wilayah laut masing-masing," katanya.