Jakarta (Antaranews Babel) - Indonesia berhasil meraih potensi transaksi dagang sebesar 115,4 juta dolar amerika atau sekitar Rp1,67 triliun dalam perhelatan Pameran Dagang Intra-Afrika (IATF) di Kairo, Mesir.
"Menurut saya perolehan ini membuktikan bahwa arahan pemerintah agar melihat potensi pasar di Afrika sudah tepat," ujar Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi melalui keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Perolehan tersebut melebihi perkiraan sebelumnya yang berada pada angka sekitar Rp1,4 triliun pada awal penyelenggaraan IATF.
Capaian ini jelas membuat Dubes Helmy gembira sebab nilainya melebihi angka potensi dagang dalam Indonesia Expo 2017 di Mesir yang hanya menorehkan angka perdagangan sekitar Rp391 miliar.
"Peningkatan potensi transaksi ini menunjukkan produk kita semakin diminati pasar Mesir dan Afrika. Momentum ini harus terus kita manfaatkan, kami dari KBRI Cairo selalu siap membantu menyukseskan agenda pemerintah agar produk Indonesia bisa menguasai pasar Afrika, "katanya.
Pada kegiatan yang berlangsung pada 11-17 Desember ini, ada tiga BUMN, 12 perusahaan swasta, dan satu institusi keuangan nasional yang terlibat.
Perusahaan tersebut merupakan penghasil ataupun eksportir sejumlah produk dan komoditas utama seperti kopi, kelapa sawit, rempah, pupuk, pelumas kendaraan hingga kapal karet berteknologi tinggi.
Sementara BUMN yang berpartisipasi yaitu PTPN III Holding (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan PT Pertamina Lubricants.