Jakarta (Antaranews Babel) - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan tiga orang WNI anak buah kapal (ABK) yang diculik di perairan Republik Kongo pada 29 Oktober 2018 telah dibebaskan.
Ketiga WNI tersebut dibebaskan di suatu wilayah di Nigeria, sebelah utara perairan Kongo, pada 2 Januari 2019 dan telah tiba di Jakarta pada 4 Januari 2019.
"Mereka langsung dikembalikan ke keluarga masing-masing," kata Muhammad Iqbal usai Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI (PPTM) di Jakarta, Rabu.
Selain ketiga WNI, sandera lain yakni satu warga Ukraina juga dibebaskan.
Pembajakan kapal berbendera Singapura, ARK TZE, yang diawaki sejumlah ABK WNI terjadi Oktober tahun lalu saat kapal tersebut melintasi perairan Kongo.
Kapal ARK TZE diawaki oleh 15 ABK, terdiri dari 12 WNI, dua warga Myanmar, dan satu warga Ukraina.
Setelah menculik empat ABK kapal tersebut yakni tiga WNI dan satu warga negara Ukraina, pembajak memindahkan mereka ke kapal tanker berbendera Panama, Anuket Amber, yang dikuasai pembajak.
Sementara sembilan WNI lain yang selamat dari penculikan telah dipulangkan atas permintaan mereka sendiri.
Kejadian tersebut adalah penculikan kedua terhadap ABK WNI sepanjang 2018, setelah September lalu dua ABK WNI diculik di perairan Semporna, Sabah, Malaysia.
Saat menyampaikan PPTM 2019, Menlu Retno Marsudi menyebut selama empat tahun terakhir tercatat 40 sandera WNI berhasil dibebaskan.
Selain itu, capaian dalam perlindungan WNI juga tercatat dari 73.503 kasus terhadap WNI diselesaikan, 278 WNI dibebaskan dari ancaman hukuman mati, 181.942 TKI bermasalah direpatriasi, 16.432 WNI dievakuasi dari daerah konflik dalam kurun waktu 2014-2018