Jakarta (Antara Babel) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta
Kepolisian RI (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) meningkatkan
kesiagaan untuk memastikan pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil
presiden (Pilpres) berjalan aman.
"Sebelum 9 Juli 2014 hingga beberapa hari setelah itu, hingga
situasi dinyatakan aman, maka Polri dan TNI siap dan siaga di seluruh
Tanah Air, operasi atau kegiatan pengamanan terus dilanjutkan," katanya
usai memimpin rapat terbatas bidang politik, hukum dan keamanan di
Kantor Presiden Jakarta, Kamis.
Presiden juga meminta Polri dan
TNI bersama penyelenggara pemilihan umum mencegah dan menindak semua
pelanggaran hukum terkait penyelenggaran pemilihan presiden dan wakil
presiden.
"Semisal aksi kekerasan, perusakan, pembakaran dari siapapun yang
dilakukan pihak manapun. Kita harus adil dan netral tapi tidak berikan
toleransi pada perilaku (tersebut)," katanya.
Presiden tidak ingin konflik yang mengganggu keamanan dan ketertiban
seperti yang terjadi setelah pemilihan presiden tahun 1999 atau setelah
pemilihan kepala daerah terjadi lagi.
"Aturan sudah ada, jalankan dengan tegas tanpa pandang bulu. Intinya
negara tidak melakukan pembiaran sehingga itu mencegah masyarakat main
hakim sendiri," kata dia.
Ia juga menekankan bahwa semua anggota
Polri dan TNI
harus bekerja keras memastikan seluruh rangkaian kegiatan pemilihan
presiden dan wakil presiden hingga transisi kepemimpinan nasional
berjalan tertib dan aman.
"Saya mendengar kecemasan kalau terjadi gangguan keamanan,
ketertiban dan gangguan sosial. Ada juga pandangan kedua capres ini
berimbang sehingga bisa terjadi masalah setelah pemungutan suara
dilakukan atau jika pihak kalah dan tidak bisa menerima," kata Presiden.
Secara keseluruhan Presiden mengeluarkan tujuh instruksi untuk memastikan pemilu
berlangsung demokratis, termasuk meminta Polri dan TNI tidak
meremehkan atau menganggap ringan situasi dan siap menghadapi segala
kemungkinan selama proses pemungutan suara hingga
penghitungan suara.
Selain akan memantau langsung pada proses pemungutan suara dan
hari-hari setelahnya, Presiden menugaskan Menteri Koordinator Bidang
Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto memimpin dan mengendalikan
langsung semua operasi pengamanan selama proses pemilihan presiden dan
wakil presiden berlangsung.
Rapat terbatas bidang politik, hukum dan keamanan tentang
pelaksanaan pemilihan presiden juga dihadiri oleh Wakil Presiden
Boediono, para menteri koordinator dan menteri-menteri terkait, kepala
Polri, Panglima TNI, dan kepala Kepala Badan Intelijen Negara..
Presiden Minta Polri Dan TNI Siaga Selama Pilpres
Kamis, 3 Juli 2014 14:25 WIB
"Sebelum 9 Juli 2014 hingga beberapa hari setelah itu, hingga situasi dinyatakan aman, maka Polri dan TNI siap dan siaga di seluruh Tanah Air, operasi atau kegiatan pengamanan terus dilanjutkan,"