Washington (Antara Babel) - Perdana Menteri Israel dan bos tim lobi
Yahudi Benjamin Netanyahu berpidato di depan Kongres hari ini, namun
para legislator AS diteriaki gerombolan pelobi pro-Israel yang
memperingatkan Capitol Hill tentang ancaman tunggal: Iran.
Ribuang
anggota AIPAC, Komite Hubungan Masyarakat Israel Amerika, memenuhi
Kongres, sebagai langkah keras berikutnya setelah pidato provokatif
Netanyahu yang menyebutkan dia terlalu ingin menekankan perlunya
menghentikan program nuklir Iran.
Mereka akan mengerumuni para
senator dan wakil rakyat baik dari kubu Demokrat yang skeptis maupun
dari kubu Republik yang mendukung mereka, dengan mendesak legislator AS
itu agar memperluas sanksi kepada Iran di tengah perundingan mengenai
pembatasan kapasitas nuklir Iran.
"Iranlah yang menjadi
satu-satunya fokus mereka," kata Cesar Degracia-Morales (27) dari Texas
kepada AFP sehari sebelum dia menyambangi Capitol Hill.
"Saya
berharap upaya lobi besok akan mencapai apa yang kita inginkan, yakni
sanksi yang lebih luas kepada Iran, sehingga kami bisa menggunakannya
sebagai deteren untuk menghentikan program nuklir mereka."
Tujuannya
tetap sulit dipahami. Mengencangkan jerat ekonomi kepada Iran di tengah
perundingan internasional untuk mengendalikan program nuklir Teheran
ditentang sekali oleh Presiden Barack Obama yang menurut sang presiden
malah akan memaksa Iran meninggalkan meja perundingan.
Dia
ditekan untuk memveto legislasi semacam itu, termasuk sebuah RUU
bipartisan yang disponsori oleh senator Mark Kirk dan Robert Menendez.
Para
pendukung RUU ini mengaku akan tetap menunggu sampai setelah 24 Maret
sebelum pemungutan suara. Kongres tengah masuk reses pada pekan terakhir
Maret ini, dan negara-negara besar serta Iran diberi waktu sampai 31
Maret untuk menelurkan kerangka politik untuk sebuah kesepakatan nuklir.
Itu
membuat AIPAC, yang menjadikan penghentian program nuklir Iran sebagai
prioritas utama selama satu dekade, sebagai jendela yang penting.
Pada
Minggu para pemimpin lobi Yahudi berkata kepada 16.000 orang yang hadir
di sebuah pusat konvensi selapang stadion, menuntut Kongres diizinkan
untuk mengkaji ulang segala kesepakatan final menyangkut Iran.
Iran
secara ideologis didorong untuk menguasai senjata nuklir dan hanya
tekanan dramatis yang bisa memaksa mereka untuk menyerah, kata Direktur
Eksekutif AIPAC Howard Kohr.
Sempat kalah telak
AIPAC
menguasai hampir seluruh kebijakan AS menyangkut Timur Tengah. Namun
dalam 18 bulan terakhir sayap lobi mereka mengalami dua kekalahan telak.
Pada
September 2013 kelompok lobi Yahudi ini mendukung rencana Obama
menyerang Suriah sebagai jawaban atas penggunaan senjata kimia oleh
Presiden Bashar al-Assad, namun Kongres tidak sepakat. Kemudian bulan
lalu, menghadapi penentangan dari Obama, sebuah RUU sanksi kepada Iran
dukungan AIPAC ditangguhkan.
Langkah lobi tahunan AIPAC tetaplah
merupakan salah satu dari lobi paling terorganisir dan efektif di AS,
kata sejumlah wakil rakyat yang melibatkan para aktivis pada rekomendasi
kebijakan dari kelompok Yahudi.
"AIPAC telah menjadi kekuatan
pendorong yang paling agresif dalam mengedukasi anggota-anggota
Kongres," kata anggota DPR dari Republik, Mario Diaz-Balart, kepada AFP.
"Lobi
ini unik, dan berdampak," sambung anggota DPR dari Demokrat, Marc
Veasey. "AIPAC menunaikan kerja yang fantastis dalam menginformasikan
dan melibatkan."
Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Ed Royce
berkata kepada AFP dia mempersenjatai para pelobi AIPAC dengan sebuah
surat yang dia tulis kepada Obama yang menyebutkan bahwa dia dan anggota
top komisi itu dari kubu Demokrat, Eliot Engel "dipersiapkan untuk
mengevaluasi setiap kesepakatan" mengenai serangan AS kepada Iran dengan
menjamin AIPAC akan "menutup setiap jalur menuju bom."
Selasa
waktu setempat ini AIPAC akan sekali lagi mencoba, melalui jaringan
pelobinya, untuk membawa aspirasi mereka kepada para wakil rakyat.
Penasehat
Keamanan Nasional AS Susan Rice sempat memperingatkan AIPAC untuk
mengambil pendekatan yang lembut dan memberi kesempatan negosiasi
krusial bekerja efektif tanpa melibatkan Kongres.
Namun manakala
dia sadar dihadapkan pada sebuah kumpulan besar (lobi Yahudi) Senin
waktu AS dia pun berubah 180 derajat dengan berkata "kita memang
semestinya menerapkan sanksi (kepada Iran) dan menyingkir". Setelah
mengucapkan kata-kata ini Rice pun mendapat tepuk tangan membahana dan standing ovation.
Lobi Yahudi AIPAC Provokasi AS Musuhi Iran
Selasa, 3 Maret 2015 23:38 WIB