Surabaya (Antara Babel) - Rektor se-Indonesia yang tergabung dalam
Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) sepakat akan
mempertimbangkan nilai ujian nasional untuk masuk PTN dengan bobot
sesuai dengan PTN masing-masing.
"Nilai UN itu paling tidak akan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan indeks integritas sekolah. Itu bagian dari cara kita
mempertimbangkan, bukan mengombinasikan nilai masing-masing orang," kata
Rektor Unair Prof. Dr. M. Nasih di Surabaya, Rabu.
Ia mengemukakan hal itu dalam sosialisasi SNMPTN-SBMPTN yang
dihadiri Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dispendik
Surabaya Drs. Sudarminto, M.Pd. dan 300 perwakilan SMA, SMK, MA, dan SPK
se-Surabaya.
"Untuk itu, saya berharap pemerintah untuk melaksanakan pengumuman
nilai UN yang tidak terlalu mepet dengan pengumuman hasil SNMPTN. Oleh
karena itu, jadwal ujian pelaksanaan UN perlu dimajukan," katanya.
Terkait dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) 2016, dia menjelaskan prosesnya sudah berlangsung sejak 18
Januari 2016 sampai dengan 20 Februari 2016.
"Dalam proses awal itu, kepala sekolah dan guru melakukan pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS)," katanya.
Namun, pendaftar SNMPTN 2016 ditentukan berdasarkan akreditasi
sekolah. Pada sekolah terakreditasi A, sekolah diberi jatah 75 persen.
Pada sekolah terakreditasi B, sekolah diberi jatah 50 persen,
sedangkan pada sekolah terakreditasi C, sekolah diberi jatah 20 persen.
Sisanya, sekolah dengan status lainnya diberi jatah 10 persen.
"Pihak sekolah juga diperbolehkan untuk mendaftarkan siswa-siswanya
yang layak didaftarkan untuk mengikuti seleksi SNMPTN tahun 2016,"
katanya.
Kriteria hasil penelitian ditentukan oleh nilai rapor, portofolio
akademik siswa dan indeks integritas ujian nasional masing-masing
sekolah.
Pada tahun 2016, daya tampung UNAIR akan berkisar pada angka 5.225 orang, sedangkan kuota SNMPTN sekitar 2.080 kursi.
"Jika ada informasi yang masih belum dipahami, pihak guru
dipersilakan menghubungi atau datang langsung ke Unair," kata Ketua
Pusat Informasi dan Humas Unair Suko Widodo.
Rektor se-Indonesia Sepakat Pertimbangkan Nilai UN
Rabu, 3 Februari 2016 23:35 WIB