Kuala Lumpur (Antara Babel) - Timnas polo air putra Indonesia harus puas
dengan medali perak setelah mengalahkan tim Filipina 12-5 dalam
pertandingan terakhir SEA Games 2017 di National Aquatic Center Bukit
Jalil, Malaysia, Minggu.
Meski menang besar dari Filipina, anak-anak asuh Milos Sakovic tidak
mampu mengejar selisih gol dengan peraih emas Singapura, yang menang
17-4 dari tim tuan rumah Malaysia di pertandingan terakhir. Pada akhir
klasemen, Indonesia dan Singapura sama-sama mengemas 10 poin.
Pengurus
Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) sangat mengapresiasi
perjuangan Rezza Auditya dan kawan-kawan meraih medali perak. Apalagi
tim juga belum pernah kalah selama turun di kejuaraan dua tahunan ini.
"Perjuangan tim putra luar biasa dan patut di apresiasi karena sudah
membuat rekor tidak pernah kalah dalam sebuah turnamen. Selain itu mampu
membuat sejarah dengan menahan imbang Singapura karena sepanjang
sejarah selalu kalah," kata Ketua Umum PB PRSI Anindya Bakrie usai
pertandingan.
Pada pertandingan pamungkas dengan sistem saling bertemu itu, tim
Indonesia yang berusaha menutup defisit enam gol dari Singapura bermain
cukup keras dan berhasil mendominasi pertandingan. Bahkan pada dua babak
pertama sudah unggul 6-1.
Pada dua babak berikutnya, tim Indonesia yang membutuhkan kemenangan
besar terus memberikan tekanan kepada tim Filipina, yang tidak kalah
gesit melakukan perlawanan. Namun tim Merah Putih lebih sigap dan
mengakhiri pertandingan dengan skor 12-5.
"Apa pun hasilnya, kami sudah bekerja keras. Kami tak kalah dan ada
perkembangan signifikan. Di SEA Games 2015 lalu, kami kebobolan 35 gol.
Kini, kami bisa memangkasnya menjadi 15 gol," kata kapten timnas Rezza
Auditya.
SEA Games 2017 - Tim Polo Air Indonesia Harus Puas Dengan Perak
Minggu, 20 Agustus 2017 20:08 WIB