Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (Antara Babel) - Amerika Serikat (AS) pada
Senin (4/9) mendesak Dewan Keamanan PBB menerapkan "tindakan terkuat"
terhadap Korea Utara sebagai respons terhadap uji coba nuklir keenam dan
paling kuat negara itu.
"Hanya sanksi terkuat yang akan
memungkinkan kita menyelesaikan masalah ini melalui diplomasi," kata
Duta Besar AS Nikki Haley dalam sebuah pertemuan darurat.
Haley
menolak usul China untuk membekukan program nuklir dan rudal Korea Utara
dengan pertukaran penghentian latihan militer tahunan AS-Korea Selatan.
"Ketika
satu rezim memiliki senjata nuklir dan ICBM (rudal balistik
antar-benua) mengarah ke Anda, Anda tidak akan menurunkan penjagaan.
Tidak ada yang akan melakukan itu. Kami jelas tidak akan melakukannya,"
katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
AS, Inggris,
Prancis, Jepang dan Korea Selatan meminta pertemuan darurat tersebut
setelah Korea Utara meledakkan apa yang mereka sebut sebagai bom
hidrogen yang dirancang untuk rudal jarak jauh.
Kementerian
Pertahanan Korea Selatan pada Senin memperingatkan bahwa Pyongyang
mungkin sedang mempersiapkan peluncuran rudal lain setelah dua uji coba
ICBM pada Juli, yang tampaknya menempatkan daratan AS dalam
jangkauannya.
Haley menyatakan bahwa "waktu untuk tindakan
tanggung sudah habis", mengatakan bahwa dewan harus secara bermakna
meningkatkan tekanan dengan sanksi-sanksi menggigit dalam putusan
resolusi baru.
Duta Besar AS itu tidak mengemukakan tindakan apa
yang akan didukung Washington, namun para diplomat mengindikasikan
embargo minyak akan melumpuhkan ekonomi Korea Utara.
Jepang, Prancis, dan Inggris menyeru pemberlakuan segera resolusi sanksi yang baru.
Sementara Rusia dan China menyatakan sanksi-sanksi saja tidak akan menyelesaikan krisis itu.
Rusia dan China telah menyeru perundingan diplomatik dengan Korea Utara untuk mengatasi ancaman dari uji nuklir dan rudal.
Dewan
Keamanan PBB telah menerapkan tujuh paket sanksi terhadap Korea Utara
sejak negara itu pertama kali menguji perangkat nuklir pada 2006, tapi
Pyongyang berulang kali menemukan jalan untuk mengelak dari tindakan
itu.
Resolusi terbaru telah memperkuat sanksi dengan menyasar
sektor ekspor utama seperti batu baru yang menjadi sumber dana rezim
pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
AS Desak PBB Terapkan Sanksi Terkuat pada Korea Utara
Selasa, 5 September 2017 10:55 WIB
Hanya sanksi terkuat yang akan memungkinkan kita menyelesaikan masalah ini melalui diplomasi,