Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar pemeriksaan kesehatan bagi 230 calon haji 2019 asal daerah setempat.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kabupaten Bangka, Anggi Murni di Sungailiat, Kamis mengatakan pemeriksaan kesehatan bagi calon haji sebelum berangkat ke tanah suci Mekkah bertujuan untuk mengetahui langsung kondisi kesehatan seluruh calon jamaah haji.
"Dari 230 calon haji sebanyak 228 orang calon haji reguler terdiri dari 129 orang perempuan dan 99 orang laki-laki, kemudian dua calon haji dari ongkos naik haji (ONH) plus, " katanya.
Dia mengatakan, dalam kegiatan itu pihaknya juga melakukan pembinaan dan pemeriksaan faktor resiko penyakit tidak menular calon jamaah haji. Calon jamaah haji yang beresiko diatas usia 60 tahun sebanyak 50 orang.
"Penyakit yang paling banyak dilihat dari usia jamaah 60 tahun yaitu penyakit hipertensi dan gula darah serta ada sejumlah calon jamaah haji yang menderita penyakit jantung," katanya.
Dia mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya tidak menemukan penyakit dari calon jamaah haji yang menyebabkan bersangkutan gagal berangkat.
"Tim medis tidak menemukan penyakit bagi calon jamaah haji yang menyebabkan tidak bisa berangkat ke tanah suci Mekkah, penyakit yang diderita oleh calon jamaah haji dianggap tidak menghalangi terlalu besar untuk menunaikan ibadah haji," jelasnya.
Setelah kegiatan pembinaan dan pemeriksaan kesehatan kata dia, pihaknya akan kembali mengumpulkan seluruh calon jamaah haji untuk kegiatan penyuntikan vaksininasi meningitis dilakukan maksimal dua minggu sebelum keberangkatan ke tanah suci Mekkah.
"Saya menyarankan seluruh calon jamaah haji sebelum berangkat ketanah suci Mekkah agar tetap menjaga kesehatan mulai dari berolahraga dan pola makan yang berimbang karena ibadah haji kekuatan fisik diutamakan,"ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kabupaten Bangka, Anggi Murni di Sungailiat, Kamis mengatakan pemeriksaan kesehatan bagi calon haji sebelum berangkat ke tanah suci Mekkah bertujuan untuk mengetahui langsung kondisi kesehatan seluruh calon jamaah haji.
"Dari 230 calon haji sebanyak 228 orang calon haji reguler terdiri dari 129 orang perempuan dan 99 orang laki-laki, kemudian dua calon haji dari ongkos naik haji (ONH) plus, " katanya.
Dia mengatakan, dalam kegiatan itu pihaknya juga melakukan pembinaan dan pemeriksaan faktor resiko penyakit tidak menular calon jamaah haji. Calon jamaah haji yang beresiko diatas usia 60 tahun sebanyak 50 orang.
"Penyakit yang paling banyak dilihat dari usia jamaah 60 tahun yaitu penyakit hipertensi dan gula darah serta ada sejumlah calon jamaah haji yang menderita penyakit jantung," katanya.
Dia mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya tidak menemukan penyakit dari calon jamaah haji yang menyebabkan bersangkutan gagal berangkat.
"Tim medis tidak menemukan penyakit bagi calon jamaah haji yang menyebabkan tidak bisa berangkat ke tanah suci Mekkah, penyakit yang diderita oleh calon jamaah haji dianggap tidak menghalangi terlalu besar untuk menunaikan ibadah haji," jelasnya.
Setelah kegiatan pembinaan dan pemeriksaan kesehatan kata dia, pihaknya akan kembali mengumpulkan seluruh calon jamaah haji untuk kegiatan penyuntikan vaksininasi meningitis dilakukan maksimal dua minggu sebelum keberangkatan ke tanah suci Mekkah.
"Saya menyarankan seluruh calon jamaah haji sebelum berangkat ketanah suci Mekkah agar tetap menjaga kesehatan mulai dari berolahraga dan pola makan yang berimbang karena ibadah haji kekuatan fisik diutamakan,"ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019