Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan membentuk kampung pangan halal guna mempercepat pembangunan Babel sebagai destinasi wisata halal kelas dunia.
"Pada tahun ini kita menargetkan membentuk 100 desa dan kelurahan sebagai kampung pangan halal," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat membuka sosialisasi kampung pangan halal di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan kegiatan sosialisasi kampung pangan halal yang diikuiti 100 orang kepala desa dan lurah se-Provinsi Kepulauan Babel ini, sebagai upaya membangun kesadaran halal menuju Babel sebagai destinasi halal dunia.
"Kita tidak mungkin membentuk kampung pangan halal ini di seluruh desa dan kelurahan, karena di beberapa desa ada yang masyarakatnya mayoritas merupakan etnis Tionghoa atau nonmuslim," ujarnya.
Menurut dia, saat ini pemerintah provinsi sedang berupaya mentransformasikan sektor pertambangan bijih timah ke sektor pariwisata, guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
"Ini sebagai langkah untuk mempercepat pembangunan pariwisata dan diharapkan kepala desa dan lurah serius dalam pembentukkan kampung pangan halal ini," katanya.
Ia mengatakan program kampung pangan halal ini tidak hanya pangannya saja, tetapi juga wisatanya juga halal.
"Dengan adanya kampung pangan halal ini juga akan meningkatkan usaha mikro kecil menengah di perdesaan yang berdaya saing di pasar dunia," katanya.
Ketua MUI Provinsi Kepulauan Babel, Zayadi Hamzah mengatakan kampung pangan halal sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang halal.
"Allah memerintah kepada seluruh umat manusia untuk memakan makanan dan meminum air yang halal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Pada tahun ini kita menargetkan membentuk 100 desa dan kelurahan sebagai kampung pangan halal," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat membuka sosialisasi kampung pangan halal di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan kegiatan sosialisasi kampung pangan halal yang diikuiti 100 orang kepala desa dan lurah se-Provinsi Kepulauan Babel ini, sebagai upaya membangun kesadaran halal menuju Babel sebagai destinasi halal dunia.
"Kita tidak mungkin membentuk kampung pangan halal ini di seluruh desa dan kelurahan, karena di beberapa desa ada yang masyarakatnya mayoritas merupakan etnis Tionghoa atau nonmuslim," ujarnya.
Menurut dia, saat ini pemerintah provinsi sedang berupaya mentransformasikan sektor pertambangan bijih timah ke sektor pariwisata, guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
"Ini sebagai langkah untuk mempercepat pembangunan pariwisata dan diharapkan kepala desa dan lurah serius dalam pembentukkan kampung pangan halal ini," katanya.
Ia mengatakan program kampung pangan halal ini tidak hanya pangannya saja, tetapi juga wisatanya juga halal.
"Dengan adanya kampung pangan halal ini juga akan meningkatkan usaha mikro kecil menengah di perdesaan yang berdaya saing di pasar dunia," katanya.
Ketua MUI Provinsi Kepulauan Babel, Zayadi Hamzah mengatakan kampung pangan halal sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang halal.
"Allah memerintah kepada seluruh umat manusia untuk memakan makanan dan meminum air yang halal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019