Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat sebanyak 13 orang di daerah itu menderita penyakit kaki gajah (lymphatic filariasis).

Kasi Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Menular, Surveilans, dan Imuniasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Sopianto di Sungailiat, Senin mengatakan, 13 orang penderita penyakit kaki gajah itu diakibatkan oleh cacing mikrofilaria yang menularannya melalui gigitan semua jenis nyamuk.

"Rata-rata usia penderita penyakit kaki gajah yang sampai sekarang masih bertahan pada usia produktif 30 tahun bahkan ada yang sudah 60 tahun," katanya.

Dia mengatakan, penyakit kaki gajah yang disebabkan oleh cacing mikrofilaria, adalah kategori penyakit yang membahayakan karena dapat mengakibatkan cacat permanen bagi penderitanya.

Menurutnya, pihaknya terus melakukan pendampingan bagi penderita kaki gajah langsung kerumah yang bersangkutan dengan memantau rutin setiap bulannya.

"Kami melakukan pendampingan penderita kaki gajah untuk mengetahui perkembangan penyakitnya, termasuk memberikan cara tekhnik perawatan kaki penderita agar jangan sampai luka bagi penderita yang mengalami cacat permanen, .harus dilakukan kontrol pengobatan dan perawatan rutin oleh pihak pusesmas terdekat," katanya.

Dia mengatakan, proses perkembangan penyakit kaki gajah baru diketahui gejala awalnya setelah masa inkubasi penyalit lima sampai tujuh tahun akan terjadi pembengkakan kelenjar gentah bening terutama di bagian kakinya.

"Akibatnya, akan terjadi pembesaran atau pelebaran pembuluh darah dan menyerang kelenjar limfa pada penderita penyakit kaki gajah," jelasnya.

Sopianto mengimbau seluruh lapisan masyarakat di daerahnya, untuk memperhatikan kebersihan lingkungan, karena diketahui kondisi lingkungan akan mempengaruhi terjadinya semua jenis penyakit.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019