Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Rambat Menduyung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama warga Desa Pangkalberas, Kabupaten Bangka Barat mengembangkan produksi madu kelulut.

"Pengembangan usaha madu kelulut ini merupakan salah satu upaya kami memberdayakan masyarakat agar ikut berperan aktif menjaga kelestarian kawasan hutan yang ada di sekitarnya," kata Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan Unit I KPHK Rambat Menduyung, Ardianeka di Mentok, Rabu.

Menurut dia, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat agar berperan dalam menjaga kelestarian hutan merupakan salah satu program Kementerian Kehutanan.

Salah satu pola yang dikembangkan dalam pelestarian kawasan hutan salah satunya dengan menggandeng warga untuk bersama-sama mengelola dan memanfaatkan hasil hutan dengan baik dan sesuai aturan.

"Dalam peraturan menteri salah satunya adalah upaya pembinaan masyarakat untuk pengembangan ekonomi kreatif dengan memperbanyak pembentukan kelompok tani hutan," katanya.

Di Desa Pangkalberas KPHP Rambat Menduyung berhasil menggandeng sejumlah warga yang tergabung dalam kelompok tani hutan dan mengembangkan usaha madu kelulut.

"Saat ini sudah ada sekitar 1.500 koloni madu kelulut yang berhasil dikembangkan anggota kelompok," katanya.

Dia berharap usaha tersebut bisa berkembang dan memberi dampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat di desa itu.

"Kami akan terus menggencarkan sosialisasi dan pembinaan tentang program-program kehutanan di seluruh wilayah kerja KPHP Rambat Menduyung agar masyarakat bisa merasakan manfaat pentingnya menjaga kelestarian hutan," katanya.

Selain di Desa Pangkalberas, pihaknya juga bekerja sama dengan kelompok tani hutan di Desa Pelangas untuk membudidayakan lebah madu manis dan pahit.

"Di Desa Pelangas sudah terbentuk dua kelompok tani hutan yang mengelola usaha madu dengan memanfaatkan HTR Desa Pelangas," katanya. 

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019