Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menata kembali hutan kota di Kecamatan Koba, menjadi kawasan wisata alam dengan konsep rekreasi dan edukasi.
"Pada 2020 hutan kota tersebut akan kami tata kembali, tidak hanya sebagai hutan vegetasi tetapi nanti kami kembangkan menjadi sebuah kawasan dengan konsep kepariwisataan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangka Tengah Ali Imron di Koba, Selasa.
Hal itu dikemukakannya menyikapi kondisi hutan kota seluas ratusan hektare yang sudah rusak akibat terbakar pada 2015 dan hingga belum dilakukan pemulihan.
"Status hutan tidak berubah, hanya konsep pengelolaannya saja yang diubah yaitu tidak hanya sebagai kawasan vegetasi tetapi juga kawasan wisata," ujarnya.
Ia mengatakan setiap sudut hutan akan dibangun bandar dan embung yang fungsinya juga kawasan resapan air.
"Dalam kawasan juga akan dibangun embung dan bandar di keliling kawasan hutan tersebut, nanti bisa difungsikan sebagai arena bermain bagi wisatawan," ujarnya.
Ia juga mengatakan bibit tanaman penghijauan yang sudah tertanam sebagai program reboisasi di kawasan hutan kota itu tetap dipertahankan.
"Kendati tingkat hidup tanaman penghijauan itu tidak maksimal, namun tetap dipertahankan sebagai program penghijauan jangka panjang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Pada 2020 hutan kota tersebut akan kami tata kembali, tidak hanya sebagai hutan vegetasi tetapi nanti kami kembangkan menjadi sebuah kawasan dengan konsep kepariwisataan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangka Tengah Ali Imron di Koba, Selasa.
Hal itu dikemukakannya menyikapi kondisi hutan kota seluas ratusan hektare yang sudah rusak akibat terbakar pada 2015 dan hingga belum dilakukan pemulihan.
"Status hutan tidak berubah, hanya konsep pengelolaannya saja yang diubah yaitu tidak hanya sebagai kawasan vegetasi tetapi juga kawasan wisata," ujarnya.
Ia mengatakan setiap sudut hutan akan dibangun bandar dan embung yang fungsinya juga kawasan resapan air.
"Dalam kawasan juga akan dibangun embung dan bandar di keliling kawasan hutan tersebut, nanti bisa difungsikan sebagai arena bermain bagi wisatawan," ujarnya.
Ia juga mengatakan bibit tanaman penghijauan yang sudah tertanam sebagai program reboisasi di kawasan hutan kota itu tetap dipertahankan.
"Kendati tingkat hidup tanaman penghijauan itu tidak maksimal, namun tetap dipertahankan sebagai program penghijauan jangka panjang," ujarnya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019