Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kampanyekan diversifikasi gerakan gemar makan sayur, buah, umbi-umbian, kacang dan ayam merawang Gema Sabuk Amang, guna meningkatkan kualitas kesehatan di daerah itu.

"Dengan adanya Gema Sabuk Amang ini diharapkan masyarakat tidak terfokus hanya mengkonsumsi suatu jenis makanan saja," kata Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemprov Kepulauan Babel, Toni Batubara di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan Gema Sabuk Amang ini untuk mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi bahan pangan lainnya sebagai pengganti makanan pokok beras yang selama ini dikonsumsi.

"Ini sangat penting bagi kehidupan masyarakat, karena untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif maka manusia membutuhkan empat zat gizi di dalam tubuhnya," ujarnya.

Menurut dia, zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia tersebut tersedia pada berbagai sumber pangan yang bisa diperoleh dari pekarangan rumah, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

"Untuk itulah perlunya diverfikasi penganekaragaman konsumsi pangan agar pola konsumsi yang B2SA dapat terlaksanakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat," katanya.

Ia menambahkan pola konsumsi pangan B2SA yaitu beragam adalah semakin beragam lengkap kandungan gizinya.

Bergizi adalah mengandung zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral).

Selanjutnya berimbang merupakan jumlahnya harus sesuai dengan kebutuhan (usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan ideal) dan waktu makan.

"Makan yang dikonsumsi harus aman dan terbebas dari bahan kimia, fisik dan biologis," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019