Koba (Antara Babel) - Diduga hasil selundupan timah dari Provinsi Bangka Belitung disimpan di gudang yang terdapat di Jakarta sebelum dilepas ke pasaran.
Hal itu terungkap dari keterangan Irawan saat diinterogasi penyidik Polisi Resor Bangka Tengah di Koba, Senin malam, terkait keterlibatannya dalam upaya penyelundupan timah olahan yang diungkap polisi di Kecamatan Simpangkatis, Minggu (3/8) malam.
"Saya tidak tahu persis tempat melebur timah sebelum menjadi balok dan lempengan, namun saya dengar cerita dari Obhi, sopir truk bahwa timah itu disimpan dulu di sebuah gudang di Jakarta," ujarnya kepada polisi.
Ia mengaku tidak tahu persis dimana alamat gudang tersebut, namun terdapat di kawasan Jakarta yang diangkut menggunakan truk barang dari Bangka.
"Memang benar timah itu diangkut menggunakan truk ekspedisi menyeberang melalui Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang," ujarnya.
Ia menjelaskan, praktik penyelundupan dilakukan dengan mencampur timah selundupan itu dengan buah-buahan yaitu nanas dan cempedak agar tidak diketahui petugas.
"Biasanya timah berada di bagian bawah sementera di atasnya ditutup dengan buah nanas dan cempedak agar tidak ketahuan petugas," ujarnya.
Ia mengaku sopir truk bernama Obhi sedang pulang ke Palembang dan dirinya diminta untuk mengisi truk tersebut dengan upah RP300 ribu.
"Rencananya timah itu akan diangkut melalui Pelabuhan Pangkalbalam pada Selasa (5/8) namun lebih dulu diamankan aparat dari Brimob Bangka Belitung," ujarnya.
Sedangkan pemilik buah untuk menutupi timah itu, kata dia, adalah Haris.
"Ada sekitar lima ton cempedak milik Haris yang rencananya juga akan dipasarkan di Jakarta," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
Hal itu terungkap dari keterangan Irawan saat diinterogasi penyidik Polisi Resor Bangka Tengah di Koba, Senin malam, terkait keterlibatannya dalam upaya penyelundupan timah olahan yang diungkap polisi di Kecamatan Simpangkatis, Minggu (3/8) malam.
"Saya tidak tahu persis tempat melebur timah sebelum menjadi balok dan lempengan, namun saya dengar cerita dari Obhi, sopir truk bahwa timah itu disimpan dulu di sebuah gudang di Jakarta," ujarnya kepada polisi.
Ia mengaku tidak tahu persis dimana alamat gudang tersebut, namun terdapat di kawasan Jakarta yang diangkut menggunakan truk barang dari Bangka.
"Memang benar timah itu diangkut menggunakan truk ekspedisi menyeberang melalui Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang," ujarnya.
Ia menjelaskan, praktik penyelundupan dilakukan dengan mencampur timah selundupan itu dengan buah-buahan yaitu nanas dan cempedak agar tidak diketahui petugas.
"Biasanya timah berada di bagian bawah sementera di atasnya ditutup dengan buah nanas dan cempedak agar tidak ketahuan petugas," ujarnya.
Ia mengaku sopir truk bernama Obhi sedang pulang ke Palembang dan dirinya diminta untuk mengisi truk tersebut dengan upah RP300 ribu.
"Rencananya timah itu akan diangkut melalui Pelabuhan Pangkalbalam pada Selasa (5/8) namun lebih dulu diamankan aparat dari Brimob Bangka Belitung," ujarnya.
Sedangkan pemilik buah untuk menutupi timah itu, kata dia, adalah Haris.
"Ada sekitar lima ton cempedak milik Haris yang rencananya juga akan dipasarkan di Jakarta," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014