Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus berusaha mengajak masyarakat untuk menggalakkan gotong royong keluarga yang dilakukan secara kolektif untuk memberantas sarang nyamuk demam berdarah pada masa pancaroba.
"Kegiatan bersih-bersih lingkungan tidak bisa hanya dilakukan oleh orang-perorang saja, karena untuk memberantas nyamuk demam berdarah ini bisa dilakukan secara kolektif yaitu melakukan bersih-bersih lingkungan dalam satu RT secara serempak sehingga dalam satu hari bebas jentik," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Suriyanto, Kamis.
Menurutnya bersih-bersih lingkungan secara kolektif ini harus dilakukan rutin setiap minggu, sehingga dapat memutusukan mata rantai perkembangan dari jentik menjadi nyamuk dewasa.
"Kenapa harus dilakukan secara kolektif, karena jarak terbang nyamuk demam berdarah ini sejauh 200 meter. Jadi percuma rumah kita saja yang bersih, sementara tetangga sekitar ada tempat berkembang biak nyamuk. Jadi dengan jarak terbang nyamuk radius 200 meter tersebut, maka rumah kita juga akan tetap terkena dampak dari nyamuk tersebut," katanya.
Ia mengatakan, budaya gotong royong keluarga yang dilakukan secara serempak dan rutin setiap minggu ini sangat susah dilakukan oleh warga. Namun pihaknya terus berupaya menyosialisasikan agar budaya gotong royong keluarga ini terbiasa dilakukan.
"Tugas kami sebagai dinas kesehatan hanya menyosialiasikan bagaimana cara masyarakat mencegah nyamuk berkembang biak, karena tidak mungkin kami yang membersihkan rumah warga dari barang-barang rongsokan yang bisa dijadikan tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah ini," ujarnya.
Sementara untuk kegiatan foging sendiri, Menurutnya hanya dilakukan pada saat-saat yang genting, karena hal itu sangat tidak dianjurkan sebab merupakan racun.
"Kita di musim kabut asap saja disuruh pakai masker dan sekarang kita sengaja mendatangkan asap ke rumah dengan melakukan foging, itu sangat bahaya. Foging itu tidak memutuskan mata rantai nyamuk, karena hanya membunuh nyamuk dewasa dan asapnya akan berdampak kepada warga yang kena foging," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kegiatan bersih-bersih lingkungan tidak bisa hanya dilakukan oleh orang-perorang saja, karena untuk memberantas nyamuk demam berdarah ini bisa dilakukan secara kolektif yaitu melakukan bersih-bersih lingkungan dalam satu RT secara serempak sehingga dalam satu hari bebas jentik," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Suriyanto, Kamis.
Menurutnya bersih-bersih lingkungan secara kolektif ini harus dilakukan rutin setiap minggu, sehingga dapat memutusukan mata rantai perkembangan dari jentik menjadi nyamuk dewasa.
"Kenapa harus dilakukan secara kolektif, karena jarak terbang nyamuk demam berdarah ini sejauh 200 meter. Jadi percuma rumah kita saja yang bersih, sementara tetangga sekitar ada tempat berkembang biak nyamuk. Jadi dengan jarak terbang nyamuk radius 200 meter tersebut, maka rumah kita juga akan tetap terkena dampak dari nyamuk tersebut," katanya.
Ia mengatakan, budaya gotong royong keluarga yang dilakukan secara serempak dan rutin setiap minggu ini sangat susah dilakukan oleh warga. Namun pihaknya terus berupaya menyosialisasikan agar budaya gotong royong keluarga ini terbiasa dilakukan.
"Tugas kami sebagai dinas kesehatan hanya menyosialiasikan bagaimana cara masyarakat mencegah nyamuk berkembang biak, karena tidak mungkin kami yang membersihkan rumah warga dari barang-barang rongsokan yang bisa dijadikan tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah ini," ujarnya.
Sementara untuk kegiatan foging sendiri, Menurutnya hanya dilakukan pada saat-saat yang genting, karena hal itu sangat tidak dianjurkan sebab merupakan racun.
"Kita di musim kabut asap saja disuruh pakai masker dan sekarang kita sengaja mendatangkan asap ke rumah dengan melakukan foging, itu sangat bahaya. Foging itu tidak memutuskan mata rantai nyamuk, karena hanya membunuh nyamuk dewasa dan asapnya akan berdampak kepada warga yang kena foging," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019