Mentok, Babel (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memprioritaskan tiga program unggulan untuk dilaksanakan pada tahun ini sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Bangka Barat Muhammad Sapi’i Rangkuti di Mentok, Rabu, mengatakan tiga program unggulan tersebut terdiri atas program Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan.
"Dalam program UKP yang telah terlindungi Universal Health Coverage (UHC), bagi warga yang berobat jalan, rawat inap, bahkan hingga rujukan ke rumah sakit di Palembang dan Jakarta tidak dipungut biaya alias gratis," katanya.
Menurut dia, program ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah daerah untuk membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
"Kita gratiskan semua, jangan sampai ada warga yang tidak mendapatkan fasilitas pada saat mereka sakit atau terbaring di rumah, itu semua akan kita bantu," katanya.
Selanjutnya pada program UKM, kata dia, memiliki cakupan yang lebih luas karena di dalam program ini terdapat juga kegiatan pemberantasan DBD dan HIV/AIDS.
"Selain itu, dalam program UKM ini kita juga ada usaha kesehatan sekolah (UKS) yang dilakukan untuk membantu menurunkan kasus stunting, kematian ibu dan bayi," katanya.
Program unggulan ketiga adalah ODF, pada tahun ini Pemkab bangka Barat menargetkan sebanyak 16 desa terbebas dari masalah buang air besar secara sembarangan.
Untuk memenuhi target tersebut, para petugas sudah dikerahkan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga agar bisa bersama-sama menyediakan toilet sehat di rumah masing-masing.
"Setiap rumah harus memiliki WC sehat sendiri, karena satu saja tidak punya WC maka warga sekampung akan terancam. Sampai saat ini masih ada sekitar 30 desa yang belum selesai dengan permasalahan ini," katanya.
Menurut dia, buang air besar sembarangan merupakan salah satu kebiasaan buruk karena bisa menimbulkan berbagai penyakit, antara lain kolera, diare, hepatitis dan lainnya.
Dinkes terus mengupayakan agar semua desa di Bangka Barat segera terbebas dari kebiasaan buruk itu.
Ia mengatakan pada tahun ini Dinkes Bangka Barat mendapatkan bantuan 44 jamban gratis yang akan disalurkan kepada warga di Desa Penyampak, bantuan ini nantinya akan dibangun Dinas PUPR Provinsi Babel.
"Kita akan terus berupaya agar seluruh desa bisa terbebas dari kebiasaan buruk ini sehingga kualitas kesehatan masyarakat menjadi semakin baik," katanya.
Berita Terkait
Deklarasi ODF, Bangka Menuju Kabupaten Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
29 April 2024 20:45
Bangka targetkan tahun ini bebas dari BAB sembarangan
27 Februari 2024 18:04
Bangka Barat tingkatkan kualitas kesehatan melalui desa STBM
1 Februari 2024 18:22
Pemerintah Bangka Barat cegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan
12 Januari 2024 18:35
Bangka Barat mengajak kades atasi stunting dan ODF
7 Juni 2023 16:55
Bangka Barat selaraskan gerak pembangunan bersama desa
3 Mei 2023 13:20
Pemerintah Kabupaten Bangka targetkan bebas ODF sampai akhir tahun 2021
30 November 2020 14:07
Empat desa di Belitung Timur jadi contoh program ODF
22 Maret 2020 22:50